PARAPAT – Ada banyak pasir putih di Kawasan Danau Toba. Ada yang sangat terkenal sehingga membuat para wisatawan berpikir pantai pasir putih hanya ada di kawasan tertentu.
Sebenarnya, di sepanjang tepi Danau Toba dulunya itu pantai pasir putih. Pantai-pantai itu dulunya tempat warga mengambil air minum, mencuci piring, mencuci baju dan lainnya. Orang Batak dulu sangat jarang menggunakan istilah pantai. Istilah digunakan saat itu “Tao” artinya Danau. Ayo ke Pantai bahasa Bataknya “Beta tu Tao!”.
Namun, kemajuan zaman membuat para pebisnis membangun hotel, restoran, dan tempat-tempat wisata lainnya di pasir putih ini. Nah, salah satunya itu Pantai Wisata Bahari. Pantai Wisata Bahari ini satu atap dengan Hotel Wisata Bahari Parapat. Jika kamu hanya ingin sekadar main di pantai, kamu bisa berkunjung ke sini.
Begitu di pantai, kamu pun seolah bagian dari tamu hotel itu, tak ada bedanya dengan para tamu hotel yang sedang menikmati pantai yang sama.
Lokasi parkirnya luas. Biaya masuk Rp10 ribu per orang untuk dewasa dan Rp5 ribu per anak. Tidak ada tambahan saat kamu mau menggunakan fasilitas toilet atau kamar ganti. Demikian juga parkir, tidak ada kutipan khusus parkir. Tapi untuk fasilitas lain seperti sampan, sepeda dayung bebek air, ban pelampung, tikar, tentu kamu harus keluarkan kocek lagi untuk itu.
Pantai ini tidak sulit untuk kamu akses. Dari titik nol Parapat yakni Pantai Bebas, kamu bisa menuju Rumah Sakit Parapat. Nah, di sebelah rumah sakit inilah Pantai Wisata Bahari dan juga hotelnya.

Salah satu hal yang membuat pantai ini spesial, aksesnya tidak sulit. Kamu tidak perlu menempuh jarak jauh. Dari pantai ini kamu bisa melihat bukit yang berisi hutan yang masih cukup lebat. Memandang kapal-kapal yang berlewatan di danau. Melihat barisan hotel, restoran dan aktivitas masyarakat di sepanjang pantai.
Jika nanti saat liburan kamu terjebak macet selama di Parapat atau pelabuhan, lantas jenuh dengan suasana macet, ini pantai paling cepat untuk kamu membebaskan diri. Beta tu Tao! Sebagai pengingat lagi, jangan buang sampah sembarangan ya kawan-kawan. Danau Toba itu milik kita bersama.
Penulis : Damayanti
Editor : Mahadi Sitanggang