SIMALUNGUN – Sejumlah masyarakat terminal Sosor Saba Parapat dengan mengatasnamakan masyarakat terminal Parapat diduga melarang panitia Asia Pacific Rally Championship (APRC) untuk menurunkan barang-barangn keperluan event Kejuaraan Nasional APRC di terminal
Selain melarang para supir angkutan inventaris rally menurunkan barang-barang keperluan event, sejumlah masyarakat terminal dengan mengatasnamakan masyarakat terminal Sosor Saba Parapat, juga mendatangi panitia rally ke Pelangi Hotel, Senin, (19/09/2022). Diduga terjadi upaya pemalakan terhadap panitia.

Berdasarkan keterangan dari panitia ketika ditemui di Hotel Pelangi menyebutkan, kedatangan puluhan masyarakat tersebut untuk meminta agar mereka diberdayakan dalam kegiatan Asia Pacific Rally Championship (APRC) dengan mengajukan permohonan secara tertulis.
“Untuk jaga malam dan keamanan selama 5 hari Rp3 juta, Mengatur parkir Rp3 juta, Bongkar muat barang perlengkapan sampai selesai Rp5 juta, Pemasangan dan pembuatan umbul-umbul Rp2 juta, Penyediaan lahan untuk stand sponsor Rp6 juta, dan Untuk kebersihan kamar mandi Rp3 juta, total Rp22 juta,” ujar seorang panitia rally. Dia mengatakan, panitia keberatan atas usulan masyarakat itu.
Ketua panitia rally yang dihubungi melalui telepon, Daniel mengatakan, kejujuran Nasional Asia Pacific Rally Championship sudah mendapat izin untuk pemakaian terminal Sosor Saba dari Pemerintah Kabupaten Simalungun selama event berlangsung.
Kepala Dinas Perhubungan Simalungun, Sabar Pardamean Saragih saat dikonfirmasi mengatakan, Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun telah mengeluarkan surat persetujuan pemakaian terminal Sosor Saba untuk kegiatan Asia Pacific Rally Championship.
Sabar Saragih juga menegaskan, Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun tak pernah mengeluarkan izin pengutipan selama kegiatan berlangsung dan jika ada oknum yang melakukan pengutipan, itu bukan atas persetujuan Dinas Perhubungan.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, bermarga Sinaga menyesalkan adanya larangan untuk menurunkan barang-barangn di Terminal Sosor Saba Parapat
“Kegiatan rally inikan untuk menarik minat wisatawan agar datang berlibur ke Danau Toba,” ujar Sinaga. Dia juga mengatakan, terminal itu bukan milik pribadi melainkan milik Pemerintah. Jika ada perbuatan yang melanggar hukum, dia berharap agar aparat penegak hukum menindak tegas pelakunya.
Penulis : K Citizen Jurnalis
Editor   : Mahadi Sitanggang