SAMOSIR – Pernahkah anda mendengar Pane Nabolon? Pane Nabolon adalah sejenis ular naga raksasa yang jarang dilihat manusia, bahkan nyaris tak bisa orang biasa melihatnya. Menurut penuturan Datu (paranormal), ular tersebut memiliki kaki dan tanduk dengan bentuk kepalanya persis seperti kepala kuda.
Para leluhur orang Batak mempercayai bahwa ular tersebut adalah penguasa bumi ini yang disebut benua tengah (Banua Tonga)
Sekali empat bulan, ular raksasa itu (Pane Nabolon) mengelilingi dunia, yang disebut oleh suku Batak Desa Nawalu (delapan mata penjuru angin). Ketika ada peperangan, Datu menyarankan harus membelakangi Pane Nabolon tersebut. Jika tidak, hampir dipastikan kalau hulubalang yang berperang di medan pertempuran akan kalah.
Untuk lebih pasti mengetahui Pane Nabolon atau sebagian mengenalnya dengan Naga Padoha, dapat memperhatikan posisi ayam yang hendak mengerami telurnya. Biasanya ayam yang akan mengeram selalu mengikuti arah Naga Padoha. Dengan begitu, kira-kira di arah mana posisi Naga Padoha berada dapat diperkirakan.
Pada umumnya, jika ada acara besar di suku Batak, Naga Padoha selalu meminta imbalan berupa makanan atau sesajen, sehingga Datu melakukan penangkalan untuk menyelamatkan pelaksana hajatan tersebut.
Jika penangkalan tidak sesuai, makan pemilik Hajatan akan mendapat risiko besar. Biasanya, menurut keterangan Datu, yang menjadi sasaran empuk Naga Padoha adalah Hasuhuton, Hula hula, boru dan Datu itu sendiri.
Dalam praktik sederhananya, para orang tua selalu menyarankan, setelah berdoa hendaknya menyisihkan lauk bersama nasi ke tanah agar dirinya lepas dari ancaman Pane Nabolon atau Naga Raksasa dari Tanah Batak.
Penulis : Aliman Tua Limbong
Editor : Mahadi Sitanggang