TAPUT – Di Sumatera Utara banyak sekali jenis jajanan khas daerah yang masih ditemukan hingga saat ini. Jajanan khas daerah Sumatera Utara yang sangat familiar seperti Pohul Pohul, Lapet, Lemang, Sasagun, Lupis Medan, Itak Gurgur, Putu Bambu, Bika Ambon, Kue Bohong. Jajanan ini sudah melekat dengan nama daerah masing-maing, seperti Ombus-Ombus yang pasti mengingatkan satu daerah di Tapanuli Utara, Siborongborong.
Di manapun orang membuat dan menjual Ombus-Ombus, maka kebanyakan orang akan teringat Siborongborong. Jajanan ini telah popular di sana sejak tahun 70-an sampai sekarang. Bagi yang belum tahu letak Siborongborong, Ibu Kota Kecamatan Kabupaten Tapanuli Utara ini pasti dilintasi jika dari Balige hendak menuju Tarutung.
Sangat gampang untuk menandai sudah berada di wilayah Siborong Siborong. Jika berada di satu kota kecil yang terlihat ramai setelah melewati Simpang Bandara Silangit, itulah Siborongborong. Di sisi kanan jalan di kawasan itu, ada satu tugu raksasa berbentuk seorang pria menuntun sepeda dengan dengan kotak merah diboncengan. Itulah Tugu Ombus-Ombus ikon Kota Siborongborong.
Ombus-Ombus bisa dikatakan jajanan legendaris, apalagi di komunitas orang Batak di seluruh kawasan di Danau Toba bahkan sampai ke Medan.
Jajanan ini sering menjadi hidangan pemula atau penutup dalam hidangan makan bersama atau dalam pesta-pesta adat perkawinan suku Batak, terlebih yang berasal dari Siborongborong. Jenis kue basah ini jadi makanan yang melekat pada budaya orang Batak.

Seorang penjual Ombus-Ombus bersepeda yang sudah menekuni perkejaan ini selam 37 tahun, bermarga Sianipar, kepada penulis mengatakan tetap masih ada pembeli Ombus Ombus tapi tidak sebanyak dulu. Jumlah penjualnya juga jauh berkurang, dari 40 orang kini hanya tinggal 8 orang saja.
Perubahan pola jajan masyarakat sekarang diduga sebagai penyebabnya. Untuk menikmati kue ini memang harus sedikit telaten. Saat membuka bungkusnya, sering menyebabkan jari-jari lengket dengan sisa Ombus-Ombus yang teringgal di daun pembungkus. Membersihkan dengan lap atau mencuci tangan menjadi aktivitas tambahan. Beragam roti dengan berbagai rasa yang kini hampir mudah didapat sampai ke desa-desa menjadi pesaing utama.
Bagi yang ingin tahu kenapa jajanan ini disebut Ombus-Ombus, ternyata berkaitan dengan cara memakannya. Ombus dalam bahasa Batak Toba berarti hembus atau tiup. Begitulah cara memakannya, wajib dihembus terlebih dahulu karena kue selalu dijual atau disajikan dengan suhu panas.
Untuk menjaga tetap panas, oleh penjual bersepeda, terlebih dahulu Ombus-Ombus dimasukkan ke dalam tandok atau sumpit pandan lalu dimasukkan dalam peti kaleng di boncengan. Bagian atas sumpit pandan ini ditutup lagi dengan kertas koran berlapis-lapis. Cara sederhana ini berhasil menjaga suhu stabil berjam jam.
Bahan dasar kue ini cukup sederhana, hanya terbuat dari tepung beras dan kelapa parut. Sebagai opsional ditambah gula pasir atau gula merah dan daun pandan secukupnya untuk menambah orama wangi.
Harga Ombus-Ombus cukup murah, hanya Rp1000 per bungkus. Bagaimana bro dan sista, sudah pernah mencoba atau malah jadi rindu rasa Ombus Ombus? Yuk main ke Siborongborong saat traveling di Tapanuli Utara.
Citizen Jurnalis : H Amsyal (Owner Widy Holidays)
Editor : Mahadi Sitanggang