NINNA.ID-Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada Januari 2024 mengalami penurunan dibandingkan Desember 2023, yaitu dari US$769,48 juta menjadi US$735,68 juta atau turun sebesar 4,39 persen. Bila dibandingkan dengan Januari 2023, ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 9,64 persen, ungkap Badan Pusat Statistik Sumatera Utara yang dikutip pada Minggu 3 Maret 2024.
Sektor pertanian pada Januari 2024 mengalami kenaikan US$3,50 juta (6,57persen) dibandingkan Desember 2023, sektor Industri turun sebesar US$37,32 juta (-5,21persen).
Kontribusi nilai ekspor sektor industri terhadap total nilai ekspor Januari 2024, sebesar 92,29 persen, sektor pertanian sebesar 7,71 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian minyak dan gas, serta sektor lainnya sebesar 0,00 persen.
Ekspor Menurut Golongan Barang
Ekspor golongan barang utama Sumatera Utara pada Januari 2024 terhadap Desember 2023 yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$30,19 juta (-10,15persen), diikuti oleh golongan ampas/sisa industri makanan sebesar US$22,68 juta (-34,38persen), sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar yaitu tembakau sebesar US$7,41 juta (79,59persen) diikuti golongan susu, mentega dan telur yang naik sebesar US$6,54 juta (74,88persen).
Ekspor pada Januari 2024 bila dibandingkan Januari 2023, golongan lemak dan minyak hewan/nabati mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar US$61,07 miliar (-18,59persen) sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan terbesar adalah golongan susu, mentega dan telur naik sebesar US$11,92 juta (355,03persen).
Selama Januari 2024, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) mampu memberikan kontribusi sebesar 86,87 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara.
Sementara itu ekspor di luar 10 golongan barang memberikan kontribusi sebesar 13,13 persen.
Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang pada Januari 2024 turun 12,13 persen terhadap Januari 2023.
Ekspor Menurut Negara Tujuan Utama
Selama Januari 2024 negara Tiongkok, Amerika Serikat dan India merupakan pangsa ekspor terbesar Sumatera Utara, masing-masing sebesar US$103,09 juta, US$85,92 juta dan US$66,06 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,67 persen.
Sekitar 38,63 persen barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia di luar ASEAN. Untuk kawasan Asia di luar ASEAN, Jepang dan Korea Selatan juga merupakan pangsa ekspor masing-masing sebesar US$45,82 juta dan US$24,23 juta.
Pada Januari 2024 dibandingkan bulan yang sama tahun 2023, negara tujuan utama yang mengalami penurunan terbesar yaitu Tiongkok sebesar US$48,64 juta (-32,06persen) dan India sebesar US$25,96 juta (-28,21persen).
Perkembangan Impor
Impor Sumatera Utara Januari 2024 Sebesar US$449,20 Juta. Nilai impor melalui Sumatera Utara Januari 2024 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$449,20 juta atau turun sebesar 9,47 persen dibandingkan Desember 2023 yang sebesar US$496,17 juta.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 7,64 persen.
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Januari 2024 dibanding Desember 2023, barang modal turun sebesar 5,30 persen, bahan baku/penolong turun sebesar 9,81 persen dan barang konsumsi turun 9,65 persen.
Pada Januari 2024, golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar US$76,04 juta (-52,89persen), sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah mesinmesin/pesawat mekanik sebesar US$18,36 juta (69,81persen).
Nilai impor Januari 2024 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$115,01 juta dengan perannya mencapai 25,60 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Singapura sebesar US$53,92 juta (12,00persen) dan Amerika Serikat sebesar US$53,65 juta (11,94persen).
Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
Dari total impor Sumatera Utara pada Januari 2024 sebesar US$449,20 juta, impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu sebesar 78,16 persen dengan nilai US$351,09 juta, diikuti oleh impor barang konsumsi sebesar 14,34 persen (US$64,43 juta), dan impor barang modal sebesar 7,50 persen (US$33,68 juta).
Nilai impor Januari 2024 dibanding Desember 2023, barang modal turun sebesar 5,30 persen, bahan baku/penolong turun sebesar 9,81 persen, dan barang konsumsi turun 9,65 persen.

Impor Menurut Golongan Barang HS
Dijit Nilai impor terbesar Januari 2024 berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar US$67,72 juta, diikuti ampas/sisa industri makanan sebesar US$49,98 juta.
Dibandingkan Desember 2023, nilai impor untuk sepuluh golongan barang (HS 2 dijit) pada Januari 2024 mengalami penurunan sebesar US$51,39 juta atau 14,73 persen sedangkan untuk golongan barang lainnya mengalami kenaikan sebesar US$4,43 juta (3,01persen).
Jika dibandingkan dengan Januari 2023, penurunan impor terjadi pada golongan mesinmesin/pesawat mekanik sebesar US$17,23 juta (27,84persen) dan diikuti golongan ampas/sisa industri makanan sebesar US$16,03 juta (24,29persen).
Tidak ada kenaikan impor Januari 2024 dibanding Januari 2023. Selama Januari 2024, nilai impor untuk sepuluh golongan barang utama turun sebesar US$67,78 juta (-18,55persen) dibanding bulan yang sama tahun 2023, sedangkan golongan barang lainnya naik sebesar US$30,65 juta (25,33persen).
Peran impor untuk sepuluh golongan barang pada Januari 2024 mencapai 66,24 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar 15,08 persen diikuti golongan ampas/sisa industri makanan sebesar 11,13 persen dan mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 9,94 persen.
Impor Menurut Negara Asal Utama
Dari total nilai impor Sumatera Utara sebesar US$449,20 juta pada Januari 2024, sebesar US$156,33 juta (34,80persen) berasal dari Asia di luar ASEAN, sebesar US$150,45 juta (33,49persen) berasal dari ASEAN dan sisanya berasal dari kawasan lainnya.
Negara pemasok barang impor terbesar pada Januari 2024 adalah Tiongkok sebesar US$115,01 juta (25,60persen), diikuti Singapura sebesar US$53,92 juta (12,00persen) dan Amerika Serikat sebesar US$53,65 juta (11,94persen).
Selama Januari 2024 kesepuluh negara asal utama memberikan peran sebesar 88,91 persen terhadap total nilai impor melalui Sumatera Utara sedangkan sisanya memberikan peran sebesar 11,09 persen berasal dari negara lainnya.
Nilai impor dari 10 negara utama naik sebesar 9,36 persen dibandingkan Januari 2023.
Neraca Perdagangan Luar Negeri
Neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara Januari 2024 mengalami surplus sebesar US$286,48 juta, naik sebesar 4,82 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$273,31 juta.
Apabila neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara Januari 2024 dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 12,61 persen yaitu dari US$327,83 juta pada November 2022 menjadi US$286,48 juta Januari 2024.
Surplus neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara dengan negara mitra utama selama bulan Januari 2024 berturut-turut adalah senilai senilai US$46,08 juta dengan India, US$38,72 juta dengan Jepang, senilai US$32,27 juta dengan Amerika Serikat, senilai US$26,69 juta dengan Belanda, senilai US$19,84 juta dengan Pakistan dan senilai US$18,37 juta dengan Rusia.
Sedangkan defisit perdagangan luar negeri Sumatera Utara terjadi dengan Singapura senilai US$46,87 juta, dengan Thailand senilai US$29,86 juta, dengan Brazil senilai US$28,95 juta, dan dengan Tiongkok senilai US$11,92 juta.
Penulis: Damayanti Sinaga
Editor: Damayanti Sinaga