Nasdem Lebih Butuh Presiden Jokowi, Bukan Jokowi Butuh Nasdem

NINNA.ID –  Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menduga, niatas Ketua Umum Partai Nadem Surya Paloh bersikukuh tetap mendukung pemerintahan Presiden Jokowi karena tak rela jika menterinya didepak dari Kabinet Indonesia Maju.

Wajar saja, peluang pencopotan menteri-menteri Nasdem terbuka lebar pascadeklarasi pencalonan presiden Anies Baswedan.

“Suasana sekarang, Nasdem lebih membutuhkan tetap berada di kabinet daripada Pak Jokowi terhadap Nasdem,” kata Ray, Minggu (13/11/2022).

Surya Paloh kata Ray, tidak ingin partainya terlihat sebagai oposisi pemerintahan kini. Bila itu terjadi, buntutnya bisa membuat posisi elektoral Nasdem.

BERSPONSOR

Memang dengan mengusung Anies Baswedan sebagai capres, Nasdem mungkin akan menerima limpahan elektabilitas. Namun, angkanya diprediksi tidak besar.

Efek ekor jas yang ada malah lebih banyak didulang Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ketimbang Nasdem.

Adanya hubungan Anies dengan Demokrat, menjadikan pemilih moderat Nasdem akan beralih lantaran partai yang semula mereka dukung terlihat sebagai oposisi Jokowi.

“Tentu saja Nasdem akan berupaya keras agar tetap berada di dalam kabinet sampai akhir,” ujar Ray.

BERSPONSOR

Surya Paloh, kata Ray, tetap membutuhkan kadernya berkiprah di pemerintahan. Tiga kursi Nasdem di kabinet yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK), serta Menteri Pertanian, tentu penting dipertahankan.

TERKAIT  April 2023, Penembakan Massal di AS Catat Korban Terbanyak Sejak 2016 Total Korban 163

Sekarang ini, bisa jadi posisi Nasdem di kabinet tidak aman. Dia menduga, selambat-lambatnya Jokowi akan mencopot menteri Nasdem pada Februari 2023.

Sosok Menkominfo Johnny G Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memungkinkan lebih cepat diganti.  Untuk Menteri LHK Siti Nurbaya mungkin dipertahankan karena kinerjanya baik.

“Dasar pilihannya memang sudah beda, dan kebutuhan politiknya ke depan juga berbeda,” ucap Ray.

- Advertisement -

Saat ini, kata Ray, Jokowi butuh ketenangan untuk menyelesaikan sisa masa jabatannya hingga 2024 mendatang. Jadi, keberadaan Nasdem di pemerintahan terus menuai pro dan kontra dengan adanya deklarasi pencapresan Anies Baswedan.

“Pak Jokowi butuh ketenangan politik, sementara Nasdem butuh riuh rendah politik,” kata Ray. “Jadi, pilihannya memang dua, mundur atau dimundurkan,” tuturnya.

Isu keretakan Surya Paloh dan Jokowi menguat setelah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres untuk Pemilu 2024. PDIP ikut menyentil Nasdem.

Begitu juga dengan  relawan Jokowi,  ikut mendorong presiden menarik mundur menteri Nasdem. Hanya saja Jokowi belum pernah bicara gamblang soal ini.

“Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan,” kata Presiden Jokowi saat meninjau lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Editor : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU