Musrenbang di Tengah Danau: Ketika Samosir Menyusun Mimpi Besar 2045

Samosir, NINNA.ID- Di Sopo Bolon yang megah, dikelilingi semilir angin dari Danau Toba, derap langkah pembangunan Samosir untuk dua dekade ke depan mulai disusun.

Dentingan gondang tradisional membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2026, Rabu (23/4), sebagai simbol bahwa pembangunan yang kokoh harus dimulai dari akar budaya dan semangat gotong royong.

Wakil Bupati Samosir, Ariston Tua Sidauruk, berdiri tegak di depan para pemangku kepentingan, menyuarakan pentingnya kolaborasi dalam menyusun arah masa depan Samosir.

“Kita tidak sedang membuat daftar kegiatan, kita sedang menenun mimpi panjang Samosir—yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Musrenbang tahun ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia memuat bobot strategis karena bersisian dengan penyusunan RPJMD dan RKPD sekaligus, dokumen krusial yang akan membentuk wajah Samosir menuju 2045.

Tema yang diusung pun menggugah: Transformasi SDM di Bidang Pertanian, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.

Ariston menyadari bahwa kekuatan sejati Samosir ada pada manusianya—petani, pelaku UMKM, ibu-ibu pengrajin ulos, anak muda kreatif, dan para pelaku wisata yang menjaga keindahan alam dan budaya.

“Kita butuh data yang kuat, prioritas yang tajam, dan kesadaran kolektif bahwa membangun bukan sekadar pekerjaan birokrasi, tapi juga panggilan hati,” katanya.

BERSPONSOR

Optimisme dari Sumut

Dari pemerintah provinsi, Kadis Koperasi dan UMKM Sumut, Naslindo Sirait, hadir membawa harapan dan dorongan. Ia menilai capaian makro Samosir terus membaik dari tahun ke tahun.

“IPM meningkat, pengangguran rendah, pariwisata masuk daftar 25 terbaik di Asia—itu luar biasa. Tapi jangan puas,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya penguatan ekonomi desa dan koperasi sebagai cara memotong dominasi tengkulak.

- Advertisement -
TERKAIT  BPODT Berharap Masyarakat Turut Sukseskan Event Trail of The Kings Danau Toba Lolos UTMB
MUSRENBANG SAMOSIR
Wakil Bupati Samosir, Ariston Tua Sidauruk, memaparkan arah kebijakan pembangunan dalam Musrenbang RKPD Kabupaten Samosir Tahun 2026 di Sopo Bolon, Pangururan (23/4).

Ia bahkan mendorong lahirnya koperasi merah putih di tiap desa. “Kalau Samosir ingin naik kelas, mulai dari pemberdayaan ekonomi rakyat. Bukan menunggu bantuan, tapi menciptakan kekuatan sendiri,” pesannya.

Ia juga menyarankan pembangunan ekosistem pariwisata terpadu, dengan pendekatan pentahelix: melibatkan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media. “Kalau bisa ada festival setiap bulan, roda ekonomi akan terus bergerak,” ucapnya penuh semangat.

Menyatukan Arah dan Tekad

Ketua DPRD Samosir, Nasip Simbolon, menambahkan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif.

Baginya, Musrenbang harus menjadi ruang untuk menyusun rencana yang sistematis, bertanggung jawab, dan menyentuh kebutuhan nyata masyarakat.

“Kita bukan hanya menyusun program, kita sedang merancang masa depan generasi mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Rajoki Simarmata memaparkan bagaimana Musrenbang ini merangkum hasil diskusi dari musrenbang kecamatan hingga forum perangkat daerah, demi membentuk daftar kegiatan prioritas yang realistis dan akuntabel.

Menuju Samosir 2045

Empat pilar tematik menjadi fokus: kualitas SDM, pertumbuhan ekonomi dan optimalisasi SDA, layanan infrastruktur berkelanjutan, serta tata kelola pemerintahan inovatif.

Dari sini, lahirlah 40 kegiatan strategis yang akan menjadi pijakan Samosir menatap masa depan.

Ariston menutup pesannya dengan ajakan penuh makna: “Membangun tak harus banyak bicara, tapi perlu aksi nyata. Kita harus rindu dan cinta kepada Samosir.”

Musrenbang ini bukan sekadar rapat. Ia adalah wujud cinta terhadap tanah leluhur—sebuah tekad kolektif untuk mewujudkan Samosir sebagai rumah yang lebih baik bagi semua, hingga 2045 dan seterusnya.

Penulis: PRSamosir
Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU