PEMATANGSIANTAR – Beridiri di atas lahan 1500 meter persegi, Museum Simalungun sampai kini masih berdiri kokoh. Bangunannya tidak banyak berubah meski usianya telah menginjak 83 tahun. Sejak dibangun pada 1939, Museum Simalungun sudah dibugarkan 2 kali, yakni tahun 1968 dan 1982.
Lokasinya berada di Jalan Sudirman, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar. Diapit Mapolres Pematangsiantar dan Gereja GKPS Sudirman, akses ke Museum Simalungun terbilang cukup mudah. Berada di inti kota yang memiliki akses jalan dari mana saja, termaksud tiap perbatasan Kota Siantar.
Pembangunan Museum Simalungun dihadiri 7 Raja Simalungun masa itu. Di dalam bangunan 8×12 meter itu berisi segudang tinggalan budaya bangsa Simalungun, termasuk senjata tradisional.
Museum Simalungun buka setiap hari kecuali Minggu, sejak pukul 08.00-17.00 WIB. Museum yang dikelola Yayasan Museum Simalungun ini terbuka untuk umum dengan harga tiket masuk Rp5.000.
Koleksi yang ada di Museum Simalungun ini dari berbagai macam objek, di antaranya adalah koleksi arkeologi, macam-macam mata uang, gerabah dan keramik, kerajinan tangan lainnya, hingga naskah kuno yang berisi hasil observasi alam seperti ilmu astrologi dan ilmu ramuan obat tradisional. Total koleksi yang terdapat di museum ada 860 objek.
Seluruh koleksi yang ada di museum ini dapat dilihat di dalam vitrine yang tersusun rapi. Berikut jenis-jenis koleksi di Museum Simalungun dan pengertiannya.
Koleksi Etnografika yaitu Peralatan rumah tangga; Peralatan pertanian; Peralatan menangkap ikan; Peralatan meramu dan berburu; Peralatan pandai emas dan pandai besi; Peralatan music dan tari; Peralatan pengrajin tenun; bahan-bahannya terbuat dari kayu, rotan, bambu, porselin, tanah liat, tanduk tulang-tulang, besi tembaga, kuningan dan bahan-bahan lainnya.
Koleksi Keramikologie terdiri dari berbagai jenis porselin buatan China, Holland dan Spanyol. Sementara itu, ada juga koleksi Numismatika terdiri dari berbagai mata uang seperti mata uang Indonesia, Belanda, Jepang dan lain-lain.
Kemudian koleksi Naskah Kuno (Old Manuscript) yang terbuat dari kulit kayu alam dan bambu anyam. Naskah kuno menyimpan berbagai aspek ilmu pengetahuan seperti astrologi dan astronomi serta ramuan obat tradisional.
Koleksi Arkeologi yang terdiri dari aneka arca yang terbuat dari batu, perunggu dan kuningan. Serta koleksi Handicraft yakni koleksi karya seni berupa arca dan ornament yang bahannya terbuat dari kayu dan bambu.
Penulis  : Giort
Editor   : Mahadi Sitanggang