PARAPAT – Berbagai jenis lukisan mural bernuansa alam dan budaya mewarnai dinding penahan di jalan sepanjang panatapan menuju Parapat.
Para seniman lukis terlihat penuh konsentrasi menumpahkan berbagai ungkapan dalam bentuk seni, yang digoreskan melalui kuas lukisan ke dinding penahan.
Para seniman lukis dari berbagai daerah dan kalangan bersatu di kawasan Panatapan Parapat, yang dipelopori oleh Alumni Sekolah Teknik Menengah Pertanian (SMTP) Pematang Raya Simalungun, bekerjasama dengan Pemkab Simalungun.

Gerakan melukis mural itu disebut salah satu falsafah Marharoan Bolon (Gotong Royong) yang digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun, untuk mengajak seluruh stakeholder ambil bagian membangun daerahnya.
Aksi mewarnai dinding penahan itu, diawali dengan melukis tembok penahan sekitar Monkey Forest Sibanganding Parapat, oleh Pangulu Nagori Sibaganding mewakili Pemkab Simalungun, Senin kemarin.
Melukis mural ini bermula dari Simpang Simarjarunjung Dusun Tanjung Dolok hingga Parapat selama satu minggu.
Penanggungjawab lukisan mural, Freddi, mengatakan aksi mural itu bagian dari upaya mendukung dan mensukseskan Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba, sehingga dapat menambah minat wisatawan untuk berkunjung ke Danau Toba, khususnya Parapat, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
Lukisan bernuansa seni dan budaya ini memberikan kesan dan pesan untuk memanjakan mata pengguna jalan dan menggugah minat masyarakat dan wisatawan untuk bersama-sama melestarikan kebudayaan dan lingkungan di kawasan Danau Toba.
Berbagai lukisan dan tulisan yang menjadi satu dalam deretan dinding penahan itu, kini menambah keindahan pinggiran jalan sepanjang kawasan penatapan.
Penulis : Ferindraha
Editor   : Mahadi Sitanggang