NINNA.ID – Presiden Jokowi membagikan kesan dan pengalamannya dengan kalangan pers tatkala turut memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumut, kemarin.
Kesan dan pengalaman mendalam bersama para jurnalis telah dialami Jokowi sejak menjadi Walikota, Gubernur dan Presiden.
“Saya kesana-kemari, runtang-runtung, saya jalan bareng ke kampung, ke pasar, ke desa, ke nelayan, dengan rekan-rekan wartawan dan terbukti insan pers telah membuka harapan orang biasa seperti saya bisa menjadi Presiden,” kata Jokowi dalam sambutannya di Gedung Serba Guna Pemprov Sumut.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengucapkan selamat Hari Pers Nasional kepada seluruh insan pers nasional dan menyampaikan apresiasinya atas perannya bagi bangsa dan negara.
“Pertama-tama atas nama rakyat, atas nama pemerintah, saya mengucapkan selamat Hari Pers kepada seluruh insan pers Indonesia di manapun berada, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada pers nasional atas kontribusinya kepada bangsa dan negara,” ujar Jokowi.
Sejak awal, imbuhnya, awak media berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan, menyuarakan inovasi-inovasi pembangunan, dan menjadi penopang utama demokratisasi.
Usai menyampaikan sambutan, Presiden Jokowi kemudian mengetik tulisan “HPN” pada mesin tik peninggalan media tertua di Indonesia tahun 1885 sebagai tanda peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2023.
Sementara itu, Ketua PWI Atal S. Depari dalam laporannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Pers Nasional tahun 2023 dimeriahkan dengan berbagai acara, baik yang bersifat edukatif maupun hiburan.
Ketua PWI pun berharap peringatan HPN tahun 2023 dapat membangkitkan semangat untuk segera bangkit dari krisis pandemi Covid-19.
“Semoga perayaan HPN membangkitkan semangat kita untuk segera bangkit dari krisis pandemi Covid-19 dan kembali menapaki jalan pembangunan dan kemajuan bangsa dengan optimistis dan kebersamaan nasional,” ujar Ketua PWI.
Ketua PWI juga menyampaikan lima pesan kepada unsur pers nasional dalam kaitannya menghadapi Pemilu 2024.
“Pertama, yaitu berkomitmen agar peristiwa yang menyebabkan keterbelahan bangsa pada pemilu lalu tidak terulang kembali sehingga kita tidak terseret menjadi pendengung (buzzer) salah satu pihak,” kata Atal.
Kedua, berkomitmen melaksanakan kode etik jurnalistik dan proses kerja jurnalistik. Ketiga, insan pers mesti menjaga komitmen sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.
“Pesan ke-4, tidak boleh terjebak euforia arus informasi media sosial yang susah dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dan ke-5, mendorong Dewan Pers agar selalu menjaga marwah kehidupan pers Indonesia sebagai pilar demokrasi.”
Di awal sambutannya dalam Hari Pers Nasional 2023, Jokowi mengulang dua kali kalimat dunia pers tidak sedang baik-baik saja. Alasannya karena saat ini isu utama soal kebebasan pers sudah bergeser menjadi isu tanggungjawab pemberitaan.
“Dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers, selalu itu yang kita suarakan, tapi sekarang menurut saya sudah bergeser, masalah yang utama menurut saya adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, di tengah kemajuan teknologi seperti saat ini, kebebasan pers sudah bukan lagi barang yang perlu diperjuangkan “Kurang bebas apalagi kita sekarang ini, Pers sekarang bisa tampil dalam bentuk digital, semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya,” kata Jokowi.
“Masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform-platform asing, hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita media konvensional yang beredaksi semakin terdesak dalam peta pemberitaan,” kata Jokowi.