TOBA – Djangga Forest merupakan daerah tujuan wisata yang berada di Desa Jangga Dolok, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba. Berada di pinggir jalan lintas Sumatera, membuat lokasi ini cukup mudah untuk ditemukan. Daerah tujuan wisata ini memiliki daya tarik tersendiri, berupa aliran sungai Binanga Julu yang airnya bersumber dari puncak Gunung Simanukmanuk.
Menelusuri Binanga Julu ini punya keasyikan tersendiri. Sepanjang sungai banyak terjunan kecil dengan bebatuan berukuran kecil hingga batu berukuran besar. Sembari menelusuri sungai, kita juga bisa sambil mencari kepiting yang bersembunyi di balik bebatuan di sungai itu.
Puas menelusuri sungai, alam sekitar Djangga Forest ini tak kalah menarik untuk dijelajah. Beberapa jenis satwa langka pun masih bisa ditemui di hutan ini.
Seperti rusa, beruang, rangkong bahkan harimau. Bagi pecinta flora, ini juga salah satu tempat yang tepat berburu anggrek.
Gunung Simanukmanuk yang merupakan salah satu puncak gunung di gugusan Bukit Barisan. Gunung Simanukmanuk yang disakralkan bagi masyarakat Toba itu, bisa ditempuh dengan pendakian selama 4 jam.
Cerita pendakian ke gunung ini tak kalah menarik untuk disimak. Hotliong Manurung seorang pemandu lokal yang sudah beberapa kali melakukan pendakian ke puncak berkisah, ada beberapa hal menarik selama memandu para pendaki. Sebagai gunung yang disakralkan, tempat itu bukan sekedar untuk berpetualang, tapi ada yang menjadikannya melakukan ritual tertentu.
“Ada kalanya kita tidak bisa sampai ke puncak karena tiba tiba cuaca mendung atau karena hal lain, yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendakian. Sebaliknya, kadang tanpa disadari kita sudah tiba di puncak. Ya, namanya alam, kalau niat kita baik biasanya tiba di puncak sesuai waktu tempuh dengan cuaca yang cerah,” ujar Manurung kepada ninnA.
Untuk jasa pemandu wisata cukup membayar Rp 300.000 s/d Rp 500.000, tergantung kondisi dan lama pendakian. Gunung ini menyimpan banyak misteri yang sulit diterima akal.
Konon menurut cerita yang beredar, bagi orang-orang dengan kemampuan tertentu bisa melihat aktifitas para leluhur yang masih bersemayam di gunung ini. Kabarnya mereka menjalani aktifitas sehari-hari tak ubahnya seperti manusia biasa. Ada kegiatan bertani, berpesta bahkan belanja ke pekan. Bikin penasaran kan?
Nah bagi bro dan sista yang ingin menjelajah di Djangga Forest ini, bisa terlebih dahulu untuk singgah meminta informasi di kantor desa yang hanya berjarak 100 meter dari gerbang Djangga Forest.
Pintu masuk Djangga Forest biasanya masih tanpa penjaga. Cuaca yang sangat dingin di sana, terkadang membuat tak satupun bertahan lama di pos penjagaan itu.
Djangga Forest hanya berjarak 35 Km dari Kota Balige atau 22 Km dari Kota Parapat.
Penulis : Asmon
Editor : Mahadi Sitanggang
