NINNA.ID-Meski ancaman resesi menghantui, mayoritas pengusaha konstruksi di Indonesia terhadap kondisi usahanya.
Selama periode 2021, mayoritas pengusaha menganggap kondisi usahanya meningkat pada triwulan III tahun 2021 dan cenderung optimis kondisi usahanya akan memiliki prospek yang lebih baik pada triwulan IV tahun 2021, ungkap Publikasi Indikator Konstruksi disajikan oleh Badan Pusat Statistik yang dikutip pada 4 Februari 2023.
Hal ini tercermin dari besaran nilai Indeks Kondisi Bisnis dan Prospek Bisnis yang lebih besar dari 50. Nilai indeks kondisi dan prospek bisnis pada triwulan III tahun 2021 sebesar 51,11 dan 53,57.
Sama halnya dengan tahun 2021, mayoritas pengusaha menganggap kondisi usahanya meningkat pada triwulan III tahun 2022 dan cenderung optimis bahwa kondisi usahanya juga akan memiliki prospek yang lebih baik pada triwulan IV tahun 2022.
Hal ini tercermin dari besaran nilai Indeks Kondisi dan Prospek Bisnis yang lebih dari 50. Nilai indeks kondisi dan prospek bisnis pada triwulan III tahun 2022 sebesar 52,69 dan 53,81.
Akivitas Konstruksi
Pola aktivitas konstruksi triwulanan selama 2021 − triwulan III tahun 2022 menunjukkan adanya fluktuasi pada jumlah pekerja, balas jasa dan upah pekerja, nilai pekerjaan konstruksi, kondisi dan prospek bisnis, serta masalah bisnis konstruksi.
Tenaga kerja yang diserap sektor konstruksi berkaitan erat dengan besaran nilai proyek, jenis teknologi yang digunakan, dan target waktu penyelesaian konstruksi. Tenaga kerja konstruksi dilihat dari dua indikator yaitu indeks pekerja tetap dan indeks hari-orang.
Indeks pekerja tetap triwulan III tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 0,25 persen dibanding triwulan III tahun 2021. Secara q-to-q, indeks pekerja tetap mengalami pertumbuhan sebesar 0,27 persen pada triwulan III tahun 2022.
Angka pertumbuhan ini melambat dibanding triwulan III-2021 yang tumbuh sebesar 0,89 persen. Indeks pekerja tetap triwulan III tahun 2021 sebesar 106,07 dan tahun 2022 sebesar 106,33. Indeks hari-orang triwulan III tahun 2022 tumbuh sebesar 2,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pada triwulan III tahun 2022, indeks hari-orang tumbuh sebesar 1,35 persen secara q-to-q. Angka pertumbuhan ini melambat dibanding triwulan III tahun 2021 yang tumbuh sebesar 2,17 persen. Indeks hari orang triwulan III tahun 2021 sebesar 121,64 dan sebesar 124,29 pada tahun 2022.
Balas Jasa dan Upah
Besarnya balas jasa dan upah yang dikeluarkan sektor konstruksi terdiri dari jumlah balas jasa yang dibayarkan untuk pekerja tetap dan upah yang dibayarkan untuk pekerja harian.
Perkembangan balas jasa dan upah yang dibayarkan kepada pekerja sektor konstruksi dilihat dari Indeks Balas Jasa dan Upah.
Indeks balas jasa dan upah pada triwulan III tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,69 persen dibanding triwulan III tahun 2021.
Indeks balas jasa dan upah pada triwulan III tahun 2021 sebesar 143,06 dan tahun 2022 sebesar 149,77. Pada triwulan III tahun 2022, indeks balas jasa dan upah tumbuh sebesar 2,89 persen secara q-to-q.
Angka pertumbuhan ini melambat dibanding triwulan III tahun 2021 yang tumbuh sebesar 4,21 persen.
Balas Jasa Pekerja Tetap Indeks balas jasa pekerja tetap pada triwulan III tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,79 persen dibanding triwulan III tahun 2021.
Indeks balas jasa pekerja tetap pada triwulan III tahun 2021 sebesar 130,93 dan tahun 2022 sebesar 137,20.
Pada triwulan III tahun 2022, indeks balas jasa pekerja tetap tumbuh sebesar 2,77 persen secara q-to-q. Angka pertumbuhan ini melambat dibanding triwulan III tahun 2021 yang tumbuh sebesar 4,18 persen.
Median rata-rata balas jasa pekerja tetap per bulan pada triwulan III tahun 2022 adalah Rp 2,97 juta. Median rata-rata balas jasa pekerja tetap per bulan tertinggi ada di Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 6,59 juta dan yang terendah ada di Provinsi Nua Tenggara Timur sebesar Rp 2,2 juta.
Upah Pekerja Harian Indeks upah pekerja harian pada triwulan III tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,58 persen dibanding triwulan III tahun 2021. Indeks upah pekerja harian pada triwulan III tahun 2021 sebesar 148,02 dan tahun 2022 sebesar 154,80.
Pada triwulan III tahun 2022, indeks upah pekerja harian mengalami pertumbuhan sebesar 2,94 persen secara q-to-q. Angka pertumbuhan ini melambat dibanding triwulan III tahun 2021 yang tumbuh sebesar 4,15 persen.
Median upah pekerja harian per hari pada triwulan III tahun 2022 sebesar Rp 112 ribu. Median tertinggi ada di Provinsi Papua sebesar Rp 155 ribu, sedangkan yang terendah ada di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Lampung.
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat Nusa, Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat sebesar Rp 100 ribu.
Konstruksi yang diselesaikan sektor konstruksi di sebesar 5,64 persen. Fluktuasi indeks nilai dengan triwulan III tahun 2021 yang tumbuh pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan pertumbuhan sebesar 3,15 persen.
Angka nilai konstruksi yang diselesaikan mengalami 148,57 pada tahun 2022. Secara q-to-q, indeks triwulan III tahun 2021 sebesar 141,55 dan Indeks nilai konstruksi yang diselesaikan pada 4,95 persen dibanding triwulan III tahun 2021.
