NINNA.ID – TOBA
Sampuran Margumis, air terjun tersembunyi di belantara lereng Bukti Barisan ini, belum banyak diketahui umum. Menuju tempat ini tidak gampang. Persis seperti digambarkan lagu film kartun dari Jepang, Ninja Hatori. “Mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera.”
Berada di belantara bukit barisan, perjalanan ke tempat ini memang cukup memacu adrenalin. Dari Balige harus menempuh jarak sekira 30 kilometer menuju Kecamatan Bonatua Lunasi, tepatnya ke Lumban Lobu.
Dari Lumban Lobu ini, tujuan ke kampung bernama Nasumanggar, terletak di kaki Bukit Barisan. Segala perlengkapan untuk memulai berjalan kaki dipersiapkan di sini. Jangan lupa kumpulkan Informasi penting seputar perjalanan dari warga kampung. Ingat kita menuju Sampuran Margumis.
Setelah mendapatkan informasi cuaca serta jalur pendakian, kendaraan boleh dititip di sini. Tenang saja, warga kampung Nasumanggar ini sangat ramah kepada pendatang. Dijamin, kendaraan utuh tak kurang satu apapun saat kembali. Sampuran Margumis sangat lengkap dengan keramahan mereka.
Perjalan ala lagu Ninja Hatori dimulai. Langkah pertama, berjalan kaki menurun ke arah sungai lalu mendaki gunung. Ternyata selama melakukan pendakian tidak selamanya berjalan menyusuri punggung bukit, ada kalanya harus berjalan mengikuti jalur sungai.
Sepanjang perjalanan kita akan dibuat takjub oleh pemandangan alam sekitar. Selain kekayaan flora dan fauna yang masih terbilang asri, keberadaan tebing-tebing yang curam seakan menambah khasanah panorama alam selama perjalanan.Pemandangan ini hanya menambahkan semangat untuk capai Sampuran Margumis.
Lazimnya tempat yang masih jarang dikunjungi, sepanjang jalan ke tempat ini juga tidak luput dari larangan-larangan atau pantangan yang sudah diwariskan turun-temurun. Misalnya tidak boleh buang air di sungai, kalau terpaksa harus buang air selama dalam perjalanan disarankan agar permisi terlebih dahulu kepada penghuni hutan.
Selain masih ada yang percaya pantangan berbau mistis itu, cara itu diakui sebagai strategi nenek moyang agar kebersihan lingkungan alam bebas itu senantiasa terjaga.
Tiga puluh menit melakukan pendakian, samar mulai terdengar suara gemuruh air terjun diselingi kicauan burung serta beragam suara sejenis kera yang oleh penduduk sekitar dinamai imbo.
Setelah melewati celah bukit yang lumayan sempit, rasa lelah selama menempuh perjalanan seketika sirna, takjub melihat air terjun yang jatuh dari ketinggian 20 meter.
Setelah beristirahat, bolehlah mengeluarkan alat pancing, untuk menambah keseruan dalam menjelajah air terjun ”Sampuran Margumis.”
Lokasi terjunan yang membentuk telaga kecil dengan bebatuan yang berbentuk pipih dan lonjong menjadi tempat bersembunyi Ikan-ikan jika ada manusia mendekat.
Khusus untuk jenis Ihan batak, tempat ini merupakan tempat terakhir petualangannya, sebab ihan yang diyakini naik dari Danau Toba menyusuri sungai hingga ke hulu tidak akan mampu melewati air terjun ini. Semoga ihan yang enak dikonsumsi dengan nilai jual cukup tinggi di kalangan orang Batak itu mau menelan umpan.
Jika dalam lagu Ninja Hatori sungainya mengalir ke samudera, dari Sampuran Margumis ini, airnya mengalir ke Danau Toba.
Penulis : Asmon Pardede
Editor : Mahadi Sitanggang