Menjelajah Seribu Goa Melintasi Air Terjun Putri Raja-raja

BERSPONSOR

HUMBAHAS – Sederet destinasi wisata alam yang keren, belakangan ini mencuat dari daerah Humbang Hasundutan. Ada Geosite Sipinsur yang jadi primadona wisata dataran tinggi di Indonesia, ada Desa Wisata Tipang, ada Pulau Simamora yang mirip kura-kura raksasa, ada Tuan Nagani Paradise, ada Air Terjun Janji dan banyak lagi. Dan kali ini, ninnA mengajak adventure ke dalam goa. Bukan sekadar goa, goa ini dinamai Seribu Goa.

Sesuai namanya, memang ada banyak goa di Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan. Bagaimana keindahan dari Seribu Goa Banuarea Pakkat ini? Yuk kita ikuti adventure ninnA kali ini.

Perjalanan kami mulai dari Kota Doloksanggul menuju Kecamatan Pakkat. Butuh sekira 90 menit melahap jarak sejauh 45 kilometer dengan kendaraan pribadi.

Tidak sampai ke simpang empat Kota Pakkat yang terkenal dengan salaknya, atau persis sebelum Kantor Polsek Pakkat terdapat simpang di sebelah kanan bila kita datang dari Doloksanggul,  simpang menuju Desa Lumban Tonga-tonga, Desa Sijarango dan Desa Sijarango1.

BERSPONSOR

Dari simpang ke arah kanan itulah jalan menuju ke lokasi Seribu Goa Banuarea. Dari sini, jarak sudah banyak terpangkas, tinggal 10 kilometer lagi atau membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Atmosfer hutan, mulai terasa menemani adventure ninnA. Bagi yang belum pernah ke goa ini, atau masih ragu, disarankan bertanya lebih detail kepada warga setempat.

Jika dua orang ditemui, dua orang saling mendukung, jika 4 orang ditemui, 4 orang itu juga saling mendukung menunjukan arah yang tepat. Artinya, mereka sangat ramah dan senang membantu traveler sampai ke Seribu Goa dengan pasti.

Setibanya di sekitar Seribu Goa, seorang kru ninnA, spontan meletakkan kedua tapak tangannya di kepala, tepat di atas jidat. Waw! Serunya penuh kekaguman, seolah tak percaya. Padahal, dia juga seorang warga Kabupaten Humbang Hasundutan. Sudah bisa kita tebak, bagaimana pula reaksi wisatawan luar bila sampai ke tempat ini bukan?

Rasa kagum sudah terucap, padahal masih sebatas di gerbang kawasan wisata Seribu Goa, yang dikelola kelompok sadar wisata setempat. Di tempat ini, kita dihadapkan dengan batu raksasa yang memang benar-benar menakjubkan. Batu itu seolah membuka lebar tangannya, menyambut kedatangan ninnA.

BERSPONSOR

Dari titik ini, pemandu mengarahkan kita menjelajah goa, dengan jasa antara Rp15.000 – Rp25.000/orang, tergantung lokasi dan jarak yang kita pilih, karena memang ada cukup banyak pilihan goa di sini.

Sebagai adventure perdana ke kawasan ini, ninnA memilih melangkah ke Goa Pinapan. Pemandu di sana menyiapkan helm safety dan flashlight atau senter sebagai alat penerang setibanya di dalam goa. Rasa penasaran memasuki goa semakin menggelora.

TERKAIT  Sicike-cike Dairi, Surganya Anggrek dan Kantong Semar

Masih beberapa langkah menurun, perasaan seolah ingin memasuki perut Bumi. Kaki bisa merasakan kerasnya pijakan sementara di depan, terbentang batu raksasa, bagian dari goa yang akan dijelajahi. Ada rasa merinding menatap batu raksasa megah membentang itu.

Melangkah menurun di jalan setapak yang sudah tertata rapi, mulai terdengar gemuruh air. Semakin mendekat ke goa, suaranya semakin jelas. Ternyata di dekat mulut Goa Pinapan, ada air terjun yang mengalir keluar dari lobang batu. Air ini disebut Air Terjun Boru Ni Raja.

Pemandu menuturkan, air terjun itu pernah menjadi tempat mandi para putri raja-raja Batak di kala itu

- Advertisement -
v
Air Terjun Boru Ni Raja di kawasan Seribu Goa.(foto:febe)

Tidak cukup sebatas kagum, kami menyempatkan waktu menikmati segar airnya, membayangkan betapa senangnya para putri-putri raja dahulu mandi di tempat ini. Seorang kru ninnA tak mau berdiam diri. Bediri di atas batu dengan kedua tapak tangan dirapatkan seperti memberi hormat. Dan, cekrek, cekrek…Momen itu pun diabadikan.

Goa pertama yang kami pilih, Goa Pinapan ternyata seperti jalur ke suatu tempat. Goa ini seperti pintu masuk dan pintu ke luar dari Seribu Goa Banuarea, dan masih sebagian kecil dari banyaknya goa di tempat ini.

“Jangan mengambil apapun, kecuali foto. Jangan membunuh apapun kecuali waktu. Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak”, jelas pemandu.

Mulailah melewati celah goa yang hanya muat untuk satu orang saja. Penuh kehati-hatian ninnA menyusuri goa. Sesampai di dalam goa, rasa takjub membuat kepala bergeleng. Di dalam goa, seolah bukan berada di bagian bumi. Sungguh unik dan menakjubkan.

Ratusan stalaktit yang menggantung di goa, pertama sekali memberi kesan seram. Ujungnya yang runcing seolah siap menghujam ke bawah. Namun, saat senter kami arahkan, bagian atap goa itu terlihat bagaikan ukiran alam yang indah. Suatu mahakarya alam yang mustahil ditiru oleh tangan manusia.

Cukup lama kami menikmati keindahan alam dalam goa itu. Sebelum akhirnya kembali ke permukaan dengan membawa rasa kagum tanpa merusak sedikitpun bagian dari isi goa.

Bagaiman bro dan sista ninnA? Penasaran ingin beradventure ke Seribu Goa ini? Masukkan tempat ini dalam daftar perjalananmu di kawasan Kaldera Toba. Jangan lupa, bawa perlengkapan yang membuatmu semakin nyaman saat menjelajah ke dalam goa.

 

Penulis    : Febe
Editor       : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU