Mengurai Simpul Kemacetan di Panatapan Tele: Strategi Baru untuk Libur Lebaran 2025

Samosir, NINNA.ID-Suasana di Panatapan Tele, Kabupaten Samosir, kerap kali menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama Danau Toba dari ketinggian. Namun, keindahan ini sering diiringi dengan kemacetan panjang, terutama saat musim liburan tiba.

Libur Natal dan Tahun Baru 2024 menjadi bukti nyata, ketika ratusan kendaraan mengular di jalan menanjak yang sempit, menciptakan kepadatan yang tak terhindarkan.

Belajar dari pengalaman itu, Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) dan Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut kini bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Samosir untuk menyiapkan strategi manajemen dan rekayasa lalu lintas selama libur Lebaran 2025.

Harapannya, arus kendaraan dapat lebih tertata dan wisatawan bisa menikmati perjalanan tanpa terjebak kemacetan.

Pemetaan Masalah dan Solusi

Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Dr. Agustinus Panjaitan, menjelaskan bahwa tim gabungan telah melakukan survei langsung ke lokasi. Hasilnya menunjukkan bahwa salah satu penyebab utama kemacetan adalah kapasitas parkir yang jauh dari memadai.

“Saat ini, hanya tersedia sekitar 80 slot parkir untuk mobil dan 150 slot untuk sepeda motor, sementara jumlah kendaraan yang datang bisa mencapai lebih dari 500 unit,” ujar Agustinus Panjaitan, kepada wartawan di Medan, Senin (17/3/2025).

Menara Pandang Tele
Simpang Tele, Titik Solusi Parkir – Salah satu lokasi yang diusulkan untuk kantong parkir tambahan guna mengurai kepadatan di Kawasan Menara Pandang Tele. (Foto: [Gugun])
Selain itu, banyaknya wisatawan yang menyeberang jalan untuk menuju area kuliner juga menambah kepadatan.

BERSPONSOR

“Kami melihat ada potensi besar untuk mengurangi konflik antara kendaraan dan pejalan kaki dengan beberapa langkah strategis,” tambah Agustinus.

Salah satu rekomendasi utama adalah penyediaan kantong parkir tambahan di Simpang Tele, yang dilengkapi dengan layanan shuttle bus menuju Menara Pandang Tele.

Kebijakan parkir di badan jalan juga akan diperketat, sementara alternatif parkir on-street di Jalan Desa Sosordolok sedang dipertimbangkan.

TERKAIT  Membangun Masa Depan dari Warung, Pertanian, Pariwisata dan BRILink

Teknologi dan Regulasi

- Advertisement -

Untuk memastikan informasi lalu lintas tersampaikan secara real-time, Dishub Sumut akan memasang mobile Videotron di beberapa titik strategis, seperti Simpang Tele dan Simpang Tano Ponggol.

Selain itu, pihak pengelola Menara Pandang Tele juga didorong untuk menyediakan informasi kepadatan pengunjung melalui website dan media sosial.

Strategi lainnya yang tengah dikaji adalah penerapan tarif parkir progresif. Dengan sistem ini, wisatawan diharapkan tidak terlalu lama memarkir kendaraannya, sehingga rotasi kendaraan menjadi lebih cepat.

Dishub Sumut juga merekomendasikan penyediaan toilet portable di dekat loket masuk guna mengurangi mobilitas wisatawan yang menyeberang jalan hanya untuk mencari fasilitas umum.

“Untuk solusi jangka panjang, kami mengusulkan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) agar pejalan kaki tidak lagi bersinggungan langsung dengan kendaraan di jalan utama,” jelas Agustinus.

Mobil Derek dan Pengaturan Arus

Satlantas Polres Samosir juga akan bersiap dengan mobil derek untuk mengantisipasi kendaraan yang mogok akibat overheat di tanjakan panjang menuju Tele.

Hal ini menjadi perhatian khusus, mengingat kejadian serupa kerap terjadi saat arus wisatawan memuncak.

“Kami ingin memastikan wisatawan bisa menikmati libur Lebaran dengan nyaman. Oleh karena itu, kami meminta masyarakat untuk mengikuti aturan lalu lintas dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan,” pungkas Agustinus.

Dengan berbagai strategi ini, harapannya keindahan Panatapan Tele tetap menjadi daya tarik wisata, tanpa harus dinodai oleh kemacetan yang menguras waktu dan energi pengunjung.

Lebaran 2025 pun bisa menjadi momentum untuk menikmati keindahan Danau Toba dengan lebih nyaman dan tertib.

Penulis: Gugun
Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU