NINNA.ID – HUMBAHAS
Sasagun mungkin masih termasuk kelompok kue sagon. Namun, jika kue sagon dibuat dengan beragam bentuk, kalau sasagun ini nyaris tanpa bentuk, masih seperti tepung.
Cemilan yang tidak perlu dibentuk tapi sudah siap dimakan, bukan satu-satunya keunikannya. Keunikan lainnya, sasagun mampu membuat penikmatnya menjadi pendiam.
Ini aturan utama dan jangan sesekali melanggarnya. Saat memakan kuliner tradisional Batak ini hindari ngobrol apalagi tertawa. Bahan tepungnya yang halus bisa terhirup saluran pernafasan, membuat penikmatnya tersedak.
Di banyak tempat di kawasan Danau Toba, biasanya disajikan menjelang hari besar Natal atau Tahun Baru. Namun terakhir ini, sasagun telah tersedia dalam bentuk oleh-oleh dari beberapa daerah di kawasan Danau Toba.

Sasagun terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan kelapa parut lalu digongseng sedemikian rupa hingga tercampur matang. JIka wangi aroma khas sudah tercium dan tepung berubah warna, maka snack unik ala Batak ini sudah matang.
Berikut ini bahan dan cara membuatnya:
– Beras
– Gula merah
– Kelapa parut
– Daun Pandan atau penguat rasa lainnya
Cara pembuatan:
– Beras dihaluskan, dengan mesin atau ditumbuk manual di lesung
– Tepung beras diayak
– Tepung beras dicampung dengan kelapa yang sudah diparut
– Campuran tepung beras dan kelapa digongseng dalam kuali
Selama proses memasak, suhu api dijaga stabil tidak terlalu panas. Tepung senantiasa diaduk supaya matang merata. Boleh ditambah daun pandan untuk menambah aroma.
Setelah tepung berwarna agak kecokelatan dan mengeluarkan aroma wangi, tanda sudah matang. Sajiannya masih diaduk dalam kuali hingga dingin.
Sasagun dapat bertahan selama dua bahkan tiga bulan, sepanjang penyimpanan dalam wadah yang tertutup rapat. Bagi penikmat rasa manis, ada yang menambahkan gula putih saat menikmatinya.
Di Desa Tipang Humbang Hasundutan, kelompok sadar wisata di sana memasarkan sasagun dalam bentuk kemasan sebagai oleh-oleh. Selain itu, setiap bulan Oktober pada atraksi budaya “Mangan Indahan Siporhis” selalu menampilkan tarian memasak sasagun.
Desa Tipang dapat ditempuh dengan waktu satu jam perjalanan dari Dolok Sanggul atau dari Bandara Silangit, dengan waktu satu jam tiga puluh menit.
Penulis : Gomgom Sihombing
Editor : Mahadi Sitanggang