KARO – Cimpa adalah kue basah khas dari daerah Karo Sumatera Utara. Jajanan manis gurih ini biasa dihidangkan pada perayaan atau pesta buruh tahunan di seluruh desa Karo atau mayoritas penduduk Karo.
Namun, jika Anda berkesempatan menghabiskan liburan di Berastagi, Karo, Anda bisa mendapatkannya di pasar-pasar di daerah dengan hawa sejuk ini. Di masanya, sesuai kebiasaan budaya Karo, kue ini disajikan saat Merdang Merdem atau musim Panen.
Dahulu, biasa dihidangkan pada hari ke-6 Merdang Merdem. Namun karena perubahan waktu, Merdang Merdem kini dipersingkat menjadi dua hari dan makanan ini disajikan pada hari pertama.
Selain Merdang Merdem, beberapa acara adat antara lain pernikahan, musyawarah atau disebut perpulungan, dan acara adat kematian, maka kue ini sebagai cemilan.
Ibu dan anak perempuan biasanya bekerja sama untuk membuatnya dalam jumlah yang besar, dan usai acara, dibagikan kepada tamu undangan untuk dibawa pulang.
Berbagai jenis cimpa dan metode memasak
Dari sekian banyak jenisnya, cimpa unung unung yang paling umum dan lebih dikenal. Bahannya terdiri dari beras ketan, gula merah, dan isi parutan kelapa. Selain mudah ditemukan, cara membuatnya pun cukup mudah dan hanya memerlukan sedikit bahan saja.
Selain cimpa unung-unung, ada beberapa jenis lainnya seperti: cimpa goreng yang digoreng, cimpa matah tanpa perlu dimasak, cimpa bohan yang dimasak menggunakan bambu, dan cimpa gulame yang dibentuk seperti bubur. Semua bahannya sama, hanya berbeda cara menyajikannya.
Persiapan adonan luar:
1. Tepung ketan 1/2kg (disesuaikan) atau ketan hitam (opsional)
2. 240-400ml santan
3. garam
4. Daun singkut
5. Minyak kelapa
Jika tidak menemukan daun singkut, Anda bisa menggantinya dengan daun pisang. Namun rasanya mungkin akan berbeda, karena daun singkut yang membuat cita rasa dan aroma khas kue asal Karo ini.
Bahan yang dibutuhkan:
1 buah kelapa sedang (tidak terlalu tua), kupas dan parut
1/2 kg gula merah iris halus
2 sendok makan gula
2 lembar daun pandan
1/2 sendok teh garam
100ml air
Takaran bahan-bahan di atas bisa ditambah sesuai dengan banyaknya cimpa akan dibuat.
Proses pembuatan:
1. Pertama-tama buat dulu inti cimpa, panaskan air, lalu masukkan gula merah, gula pasir, daun pandan dan garam aduk hingga mendidih. Dengan api sedang, aduk-aduk terus hingga air gula mengental dan berbuih-buih.
2. Kalau sudah mengental masukkan kelapa parut lalu aduk terus hingga kelapa matang dan berbentuk gumpalan, jangan lupa cicipi rasa inti apakah sudah sesuai selera atau belum, dan pindahkan ke wadah agar dingin.
3. Setelah inti sudah selesai, waktunya membuat bagian luar cimpa. Pertama-tama campurkan tepung ketan, garam, dan tambahkan santan sedikit demi sedikit sembari diaduk hingga adoanan merata, dan mudah untuk dibentuk.
4. Selanjutnya, masuk ke tahap pembungkusan. Pertama siapkan daun singkut yang sudah dibersihkan dan diolesi tipis dengan minyak. Ambil 2 sendok makan adonan ketan tadi lalu isi tengahnya dengan inti kelapa.
5. Selanjutnya , lipat dan bungkus seperti membuat kue lepat ataupun memanjang dengan mengikat di kedua sisi, pastikan tidak ada daun yang rusak atau berlubang saat membungkus Cimpa karena hasilnya bisa rusak saat dikukus. Selesaikan semua adonan dengan cara ini.
6. Selanjutnya, kukus sekitar 30 menit dengan api sedang hingga matang. Apabila cimpa sudah matang dan daun sudah berubah bentuk, maka cimpa siap dinikmati.
Nah, bagi kamu yang penasaran untuk menjajal kue cimpa, boleh coba resepnya di atas. Namun, kalau lebih suka untuk mencicipi, boleh dicari ke emperan jajanan di Pajak Berastagi, Karo. Yuk ke Kabupaten Karo.
Sumber : suara.deli
Editor : Mahadi Sitanggang