NINNA.ID-Lebih dari 50% Usaha Kecil Menengah (UKM) di dunia kesulitan mendapatkan kredit yang cukup untuk beroperasi dan berkembang. Untuk mengatasi masalah ini, komunitas internasional mendorong reformasi keuangan yang dapat memperkuat infrastruktur keuangan negara dan mempermudah UKM dalam memperoleh pinjaman.
Saat ini, terdapat kesenjangan pendanaan UKM lebih dari $2 triliun. Padahal, UKM diperkirakan akan menciptakan sebagian besar dari 600 juta lapangan kerja baru yang dibutuhkan dalam 15 tahun ke depan untuk menyerap pertumbuhan tenaga kerja global.
Reformasi yang Didorong oleh Bank Dunia dan G20
World Bank Group, SME Finance Forum, dan G20 telah menyusun Rencana Aksi UKM untuk Infrastruktur Keuangan guna mengurangi hambatan akses keuangan bagi UKM. Rencana ini mencakup tiga reformasi utama:
- Peningkatan Sistem Pelaporan Kredit: Membantu lembaga keuangan menilai risiko dengan lebih baik sehingga UKM lebih mudah mendapatkan pinjaman.
- Mempermudah UKM Menggunakan Aset Bergerak sebagai Jaminan: UKM sering kali tidak memiliki aset tetap seperti tanah dan bangunan. Oleh karena itu, mereka harus bisa menggunakan aset seperti peralatan, piutang, inventaris, dan hak kekayaan intelektual sebagai jaminan pinjaman.
- Reformasi Hukum Kepailitan: Mengurangi ketidakpastian hukum yang dapat meningkatkan risiko bagi pemberi pinjaman dan membatasi akses UKM terhadap pendanaan.
Produk UMKM yang dijual di Pasar Souvemir Tigaraja. Foto sekadar ilustrasi (foto: Damayanti)
Teknologi dan Fintech Mempermudah Akses UKM ke Keuangan
Kemajuan teknologi, terutama di sektor fintech, telah membuka peluang baru dalam akses keuangan. Teknologi ini membantu dengan:
- Mengurangi biaya administrasi oleh perbankan dalam mengumpulkan informasi tentang calon peminjam.
- Menyediakan alternatif layanan keuangan melalui ponsel, kartu, dan internet.
- Memanfaatkan data non-keuangan untuk menilai kelayakan kredit UKM.
- Memperkenalkan instrumen keuangan jangka panjang seperti pinjaman berbasis aset.
Di banyak negara berkembang, fintech memungkinkan inovasi yang bahkan lebih maju dibandingkan negara maju dalam hal layanan keuangan digital dan mobile banking.
Peran Bank Dunia dalam Mendukung UKM
Bank Dunia telah berkontribusi dalam berbagai upaya untuk meningkatkan akses keuangan bagi UKM, antara lain:
- Mendukung sistem pelaporan kredit di 60 negara berkembang, yang telah membantu menyalurkan lebih dari $6 miliar kepada sekitar 6 juta UKM.
- Membantu negara seperti Ghana, China, dan Meksiko mengembangkan regulasi untuk memungkinkan penggunaan aset bergerak sebagai jaminan pinjaman.
- Meningkatkan pemulihan pinjaman macet di Latvia, Mauritius, dan Moldova, sehingga lebih banyak dana dapat disalurkan ke UKM dengan risiko yang lebih rendah.
Reformasi keuangan sangat penting untuk meningkatkan akses pendanaan bagi UKM, yang berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Meskipun implementasi reformasi ini membutuhkan waktu dan penyesuaian, dukungan dari berbagai pihak—termasuk lembaga keuangan, pemerintah, dan fintech—akan mempercepat proses ini dan mendorong pertumbuhan UKM secara global.
Artikel ini disadur dari World Economic Forum
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga