NINNA.ID-Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mencakup 90% dari semua bisnis di dunia dan memberikan lebih dari 50% lapangan kerja global. Namun, keterlibatan mereka dalam perdagangan internasional masih terbatas.
Hal ini menjadi perhatian khusus di negara berkembang, di mana banyak UKM tidak memiliki akses ke pembiayaan yang memadai.
Tantangan yang Dihadapi UKM
Beberapa tantangan utama yang dihadapi UKM dalam perdagangan global meliputi:
- Biaya operasional yang meningkat akibat inflasi tinggi.
- Kesulitan mendapatkan kredit karena tidak memiliki peringkat kredit yang baik seperti perusahaan besar.
- Ketidakpastian dalam pembayaran yang ditangguhkan oleh pembeli besar.
- Kurangnya akses ke program pembiayaan rantai pasok.
Solusi: Dukungan dari Sektor Publik dan Swasta
Agar UKM dapat lebih berpartisipasi dalam perdagangan global, mereka memerlukan dukungan dari berbagai pihak:
- Pembiayaan Rantai Pasok: Program ini memungkinkan pemasok (UKM) mendapatkan pembayaran lebih cepat dari pembeli besar dengan biaya yang lebih rendah.
- Peran Lembaga Keuangan dan Pemerintah: Bank dan institusi keuangan dapat bertindak sebagai perantara untuk mempermudah akses UKM ke modal kerja.
- Dukungan dari Lembaga Pembangunan Global: Organisasi seperti lembaga keuangan internasional dapat membantu mengurangi risiko bagi kreditor dan memberikan pinjaman ke sektor swasta di negara berkembang.
Foto sekadar ilustrasi (foto:damayanti)
Meningkatkan Keberlanjutan dalam Rantai Pasok
Selain dukungan finansial, upaya meningkatkan keberlanjutan dalam rantai pasok juga menjadi faktor penting.
Contoh inisiatif yang telah dilakukan adalah kemitraan antara International Finance Corporation (IFC), Citi, dan McCormick & Company. Program ini memberikan insentif keuangan bagi pemasok McCormick yang menerapkan praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan dan sosial.
Perdagangan global sedang berubah, dan UKM harus menjadi bagian dari perubahan ini. Dengan bantuan dari sektor publik dan swasta, UKM dapat lebih terlibat dalam perdagangan internasional, menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan stabil.
Langkah-langkah ini tidak hanya menguntungkan UKM tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi global secara keseluruhan.
Artikel ini disadur dari World Economic Forum
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga
