Samosir, NINNA.ID-Lorista Limbong tak asing lagi dengan dunia usaha. Sejak 2014, ia telah menggeluti berbagai bidang, mulai dari membuka warung, bertani, hingga mendirikan usaha camping.
Perjalanan usahanya bukan tanpa tantangan, tetapi setiap langkahnya membawa perubahan nyata dalam kehidupannya dan keluarganya.
Pada tahun 2020, Lorista memutuskan untuk mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebagai modal tambahan untuk mengembangkan usahanya.
Awalnya, ia mengajukan pinjaman sebesar Rp 20 juta dengan jangka waktu setahun.
Belum sampai jatuh tempo setahun, ia telah melakukan pelunasan maju dan mengajukan pinjaman 30 juta dengan tempo dua tahun.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan bisnisnya, ia kembali mengambil KUR senilai Rp 50 juta untuk memperkuat usaha warung dan pertaniannya.
“Dulu saya ambil Rp 20 juta. Belakangan, karena usaha berkembang, saya ambil 30 juta dengan lunas maju. Tahun 2023 bulan Desember saya ambil Rp 50 juta dengan jangka pelunasan 3 tahun. Dari situ, saya bisa memperbesar warung dan mengembangkan pertanian,” ujar wanita yang sudah berusia 35 tahun ini.
Menurutnya, memilih BRI sebagai mitra keuangan adalah keputusan yang tepat. Selain karena prosesnya yang sederhana dan tidak berbelit, ia juga merasa nyaman dengan layanan yang diberikan.
Meski petugas BRI yang melayaninya kini berbeda dengan sebelumnya, ia tetap percaya pada institusi yang telah mendukungnya sejak awal.
BRILink: Peluang Baru dalam Bisnis Keuangan
Tak hanya warung dan pertanian, Lorista juga melihat peluang di sektor jasa keuangan. Sejak tahun 2019, ia menjadi agen BRILink, layanan perbankan digital yang memungkinkan transaksi keuangan tanpa harus ke bank.
Dalam sebulan, ia bisa melayani sekitar 200 transaksi, baik dari warga desa maupun penduduk luar yang datang untuk bertransaksi.
“Dalam hal agen, transaksi di tempat saya masih lebih tinggi dibandingkan yang lain. Ini membuktikan bahwa BRILink sangat membantu masyarakat desa dalam melakukan transaksi keuangan tanpa harus pergi jauh,” jelas wanita yang akrab disapa Boru Limbong.
Sebagian dari pinjaman KUR BRI juga digunakan untuk memperkuat modal usaha BRILink. Dengan meningkatnya jumlah transaksi, pendapatan tambahan pun semakin stabil.
Menjaga Keseimbangan Usaha dan Keluarga
Usaha Lorista tidak berjalan sendiri. Keluarganya turut berperan besar dalam menjalankan bisnis yang ia rintis. Warungnya dijaga oleh ayah, ibu, dan dirinya sendiri, sementara usaha camping yang ia mulai sejak 2015 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Namun, bagi Lorista, tujuan utama dari semua usahanya bukan hanya untuk keuntungan pribadi, tetapi juga untuk keluarganya.
Salah satu alasan utama ia terus mengembangkan usahanya adalah untuk membiayai pendidikan adiknya.
“Dari usaha-usaha ini, bisalah saya membantu kuliahkan adik,” ujarnya dengan penuh semangat.
Selain itu, ia juga turut membantu keluarga. Perjuangan dan kerja kerasnya bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga tentang tanggung jawab dan kepedulian terhadap keluarga.
Rencana Masa Depan
Ke depan, Lorista berencana untuk kembali mengajukan KUR demi memperluas skala usahanya. Namun, ia masih mempertimbangkan dengan matang bidang usaha yang akan dikembangkan.
Meski bisnis camping menunjukkan perkembangan yang baik, ia berpikir untuk terjun ke usaha peternakan.
“Untuk usaha ternak rencananya tapi belum kepikiran ternak apa. Tapi yang pasti, saya ingin terus membesarkan usaha yang ada sekarang terlebih dahulu,” ungkapnya.
Di tengah meningkatnya kebutuhan hidup dan tanggung jawab yang semakin besar, Lorista tetap optimis. Dengan ketekunan dan strategi yang tepat, ia yakin bahwa usahanya akan terus berkembang dan memberikan manfaat tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.
Di mata sahabat-sahabatnya, Lorista dikenal sebagai sosok yang sangat aktif. Ia juga tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Samosir. Ia cukup sering menemani para wisatawan yang mendaki Gunung Pusuk Buhit.
“Kak Lorista memang wanita super. Ia bisa mengerjakan banyak hal sekaligus. Ia juga yang ajak saya untuk gabung di HPI Samosir,” jelas Intan Sinaga, sahabat Lorista Limbong.
Meski masih tinggal bersama orang tua, ia sudah berusaha mandiri secara finansial. Namun, jiwa petualangnya tak pernah padam. Kecintaannya pada alam dan hobinya berkemah menuntunnya pada peluang bisnis yang lebih besar.
Melihat makin banyaknya wisatawan yang datang ke Samosir, Lorista sadar bahwa ada potensi besar dalam industri wisata alam. Dari sekadar mengumpulkan peralatan camping untuk kebutuhan pribadi, ia mulai menyewakannya kepada wisatawan.
Langkah kecil ini menjadi awal perjalanannya dalam bisnis camping yang kini semakin berkembang.
“Melihat ada peluang bisnis dan wisata di Samosir semakin ramai, saya mencoba merambah ke usaha camping. Puji Tuhan, dari usaha ini, saya bisa menambah pemasukan,” ujar Lorista.
Bisnis Camping dan Open Trip
Tak hanya menyewakan peralatan camping, Lorista juga mengembangkan bisnis open trip di kawasan Sumatera Utara, khususnya Samosir.
Dengan konsep ini, ia ingin memberikan pengalaman wisata yang lebih seru dan terjangkau bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam dengan nyaman.
Konsep open trip ini mendapat sambutan baik, terutama dari wisatawan yang ingin merasakan sensasi camping tanpa harus repot membawa peralatan sendiri.
Dengan fasilitas yang lengkap dan layanan yang ramah, bisnis Lorista semakin diminati dan berkembang pesat.
Perjalanan Lorista membuktikan bahwa keberanian mengikuti passion, melihat peluang, dan bekerja keras adalah kunci kesuksesan.
Dari seorang petualang sejati, kini ia menjadi pengusaha yang memberikan manfaat bagi banyak orang. Ceritanya menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin mengubah hobi menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga