Memaksimalkan Peran Bandara Kualanamu sebagai Gerbang Utama Wisatawan ke Danau Toba

NINNA.ID-Bandara Internasional Kualanamu punya peran strategis dalam menggerakkan perekonomian Sumatera Utara. Bandara ini khususnya punya peran besar memaksimalkan perannya sebagai gerbang utama wisatawan asing ke Danau Toba.

Sejak beroperasi pada 25 Juli 2013, Kualanamu berhasil menampung 8,1 juta penumpang dan 10.000 pergerakan pesawat per tahun.

Meski sempat diterpa Covid yang menyebabkan angka wisatawan menurun, kini pada 2023 Kualanamu berada di performa yang prima. Bandara ini mampu melayani 7,3 juta penumpang sepanjang 2023 atau meningkat 26 persen dibanding 2022.

Pergerakan pesawat yang melintasi Bandara Kualanamu selama 2023 tercatat 58.915 penerbangan atau naik 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

BERSPONSOR

Bandara ini menjadi gerbang utama wisatawan khususnya wisatawan asing ke Danau Toba.

Lokasi strategis bandara ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, menarik investasi dan mempromosikan pariwisata.

Salah satu tujuan utama Bandara Internasional Kualanamu adalah menjadikan dirinya sebagai bandara hub penting, memfasilitasi peningkatan konektivitas dan berfungsi sebagai pintu gerbang internasional barat ke Indonesia.

Lokasi strategis bandara dan infrastruktur yang berkembang dengan baik menjadikannya pusat penting bagi para wisatawan, baik domestik maupun internasional.

BERSPONSOR

Fasilitas modern dan komitmennya terhadap layanan berkualitas menjadikannya pilihan utama bagi penumpang. Selain itu, berkontribusi terhadap statusnya sebagai pusat penerbangan terkemuka di Indonesia terlebih bagi Pulau Sumatera.

Bandara internasional ini juga pernah digagas menjadi bandara berkonsep aerotropolis pertama di Indonesia.

Bandara terbesar kedua setelah Soekarno Hatta ini memiliki beragam faktor yang mendukungnya menjadi bandara internasional yang dapat memajukan ekonomi Indonesia, khususnya Pulau Sumatera.

Kualanamu akan menjadi pusat dan gerbang Internasional di Indonesia dengan area layanannya meliputi Asia, ASEAN, dan APEC. Di dalam negeri, bandara ini berperan menjadi area servis koridor ekonomi I Sumatera, koridor ekonomi II Jawa, dan koridor ekonomi III Kalimantan.

- Advertisement -

Karena letak, fungsi dan perannya yang sangat strategis membuat Kualanamu punya potensi besar mendatangkan wisatawan ke Danau Toba.

Secara geografis, Bandara Kualanamu memiliki peluang dikembangkan menjadi International Tourism Hub di Indonesia. Akan tetapi, guna merealisasikannya butuh perencanaan yang saksama dan waktu jangka panjang.

Rekomendasi

Untuk menjadi Bandara hub internasional, Kualanamu harus memenuhi tiga syarat. Yaitu kapasitas untuk melayani penumpang originasi, destinasi dan transit; fasilitas pelayanan sebagai bandara transit yang memadai; serta letak geografis yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Untuk meningkatkan wisatawan ke Danau Toba, dibutuhkan sinergitas konektivitas antar Bandara Kualanamu (KNO) sebagai pintu masuk internasional utama, dengan Bandara Silangit (DTB).

Selain itu, diperlukan adanya kerjasama terpadu antar sektor perhubungan, darat, perairan, pemerintah daerah, airlines, industri pariwisata dan perwakilan asing di Sumatera Utara untuk memasarkan Kualanamu sebagai tourism hub.

Koneksi dan pelayanan transportasi serta integrasi antar moda merupakan kunci keberhasilan konektivitas dari Kualanamu ke seluruh destinasi.

Pemerintah Pusat bersama dengan para stakeholder perlu terus mendorong Kualanamu menjadi tourism hub di Indonesia.

Berbagai airlines di Kualanamu sudah memiliki rute internasional seperti Silk Air, Garuda Indonesia, Airasia, Malaysia Airlines, Jetstar Asia, Air Asia Benhard, Saudi Arabian Airlines, Qatar Aiways, dan Lion Airlines.

Seluruh maskapai asing ini perlu dijadikan target untuk turut menarik wisatawan asing ke Danau Toba.

TERKAIT  Aquabike Internasional Tinggal 10 Hari Lagi, Water Front City Pangururan Samosir Belum Rampung

Melalui informasi yang disajikan di pesawat maupun saat wisatawan begitu tiba di Bandara Kualanamu bisa melihat informasi tentang Danau Toba.

Informasi ini bisa disajikan melalu baliho-baliho yang strategis memikat mata para penumpang yang masuk ke Kualanamu.

Informasi cara penumpang dari Kualanamu menuju Danau Toba. Berapa jaraknya, berapa lamanya, transportasi apa saja, berapa biayanya.

Dibutuhkan staf atau petugas yang dapat memberikan penjelasan memadai tentang Danau Toba bagi siapa saja yang bertanya.

Petugas tersebut juga harus memiliki kualifikasi dapat berbicara dalam Bahasa Inggris, Spayol, Belanda, Mandarin dan bahasa lainnya yang banyak digunakan oleh wisatawan yang sering berkunjung ke Danau Toba.

Terkait moda transportasi, Pengelola Bandara Kualanamu yakni Angkasa Pura Aviasi perlu meninjau seluruh moda transportasi yang melayani penumpang dari Kualanamu menuju Danau Toba.

Kawasan Danau Toba punya delapan kabupaten. Apakah memungkinkan moda-moda transportasi tersebut untuk mengantar penumpang ke destinasi-destinasi yang ada di delapan kabupaten?

Jika moda transportasi tersebut tidak sanggup untuk bertahan, apakah memungkinkan Angkasa Pura Aviasi memberikan subsidi kepada moda transportasi tersebut.

Sebab, semakin banyak wisatawan yang masuk melalui Kualanamu, ini tentu bukan hanya mendatangkan keuntungan bagi moda transportasi tersebut.

Akan tetapi keseluruh pihak yakni bagi Angkasa Pura Aviasi, Dinas Perhubungan, hotel maupun penginapan di Kawasan Danau Toba dan pihak lainnya.

Contoh nyata selama ini, pemerintah telah memberikan subsidi kepada Bus Damri agar terus dapat beroperasi dari Ajibata menuju Silangit dan sebaliknya.

Subsidi seperti ini juga penting diberikan kepada operator transportasi yang melayani dari Kualanamu ke Pelabuhan Tigaraja, Pelabuhan Ajibata maupun Pelabuhan Tigaras. Agar wisatawan merasakan berlibur ke Danau Toba itu terjangkau, mudah dan aman.

Badan Pelaksana Otorita Danau Toba BPODT sebagai badan yang punya wewenang besar untuk mengkoordinasi 8 kabupaten di Kawasan Danau Toba perlu mengumpulkan penyedia transportasi guna membahas apa saja yang dibutuhkan agar moda transportasi tersebut bisa melayani berkesinambungan menjadi penghubung Kualanamu ke delapan kabupaten tersebut.

Peta tentang Danau Toba
Peta tentang Danau Toba

Investor Masuk dari Kualanamu

Jika BPODT ingin investasi masuk ke Danau Toba, sudah paling pasti BPODT harus mendatangkan sebanyak mungkin calon investor untuk masuk ke Danau Toba, khususnya melalui pintu Kualanamu. Jadi dengan Bandara Kualanamu jadi internasional hub, itu akan memicu investasi masuk ke Danau Toba.

Aksesibilitas Kualanamu ke Danau Toba akan menjadi bahan acuan bagi calon investor untuk mengukur atau mempertimbangkan apakah mereka akan mungkin berbisnis, berliburan atau bahkan berinvestasi di Danau Toba.

Untuk itu, akses tol dari Kualanamu menuju Siantar atau bahkan menuju Simpang Sipanganbolon maupun menuju Sibisa Kabupaten Toba harus dipercepat.

Infrastruktur pendukung rest area sepanjang perjalanan menuju Danau Toba juga perlu ditingkatkan. Dengan demikian, wisatawan yang mungkin berminat berinvestasi di Danau Toba merasa sangat mungkin untuk berinvestasi di Tanah Batak ini.

Penulis: Damayanti Sinaga
Penulis merupakan pemandu wisata. Aktif terlibat dalam Forum Jurnalis Danau Toba. Tulisan ini salah satu rekomendasi bagi BPODT untuk Pengembangan Pariwisata Danau Toba

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU