Mata Air ‘Sampuran Bala’ Sebening Kaca Berdaya Magis

NINNA.ID – SAMOSIR

Selain diwarisi dengan keindahan alam, Rura Sihotang di Kabupaten Samosir, memiliki kisah misteri yang hingga kini masih dipercaya warga sekitar. Tempat yang belum begitu terekspos itu, oleh penduduk sekitar dinamai Sampuran Bala atau mata air Bala.

Berada di bawah beberapa pohon jajabi (sejenis pohon beringin) yang besar dan cukup tua, warga sekitar percaya adanya aura mistis yang kuas di sana. Lokasi mata air di kaki gunung Uruk Taduan di Desa Dolok Raja Sihotang itupun sangat dihormati.

Kelebihan mata air Sampuran Bala, menurut warga sekitar, tidak pernah kering walaupun kemarau berkepanjangan melanda. Debit air di sana tidak pernah berkurang sedikitpun.

Sebelum air Sampuran Bala mengalir alami, di bawah pohon jajabi yang rindang besar terbentuk kolam sebening kaca. Warga menyebutnya mual hangoluan (air kehidupan) yang berdaya magis menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

BERSPONSOR

Air dari Sampuran Bala itu, mereka yakini tidak akan berlumut atau kotor walau sudah disimpan selama bertahun-tahun. Kemurnian airnya melebihi air mineral kemasan pabrik.

Di Sampuran Bala ini juga dikisahkan, sebagai tempat kaum ibu pilihan yang disebut ‘Paniaran’ dalam bahasa Batak, melakukan ritual memanggil hujan – Manggombur dalam bahasa Batak.

Sungguh alami, airnya sebening kaca. (Foto/documentsi)

Jika musim kemarau berkepanjangan melanda Rura Sihotang berdampak buruk pada pertanian dan persawahan, Paniaran tadi diutus menuju Sampuran Bala. Mengenakan pakaian serba putih, mulailah ritual memanggil hujan itu dilakukan Paniaran.

Para Paniaran melemparkan air ke atas secara berulang ulang sambil merapal mantra. Seusai bait-bait mantra yang hanya diketahui para Paniaran dirapalkan, hujan pun turun membasuh lembah Rura Sihotang.

BERSPONSOR
TERKAIT  Desa Meat, Selain Indah Masih Melestarikan Budaya

Sampai saat ini, juru kunci Tugu Raja Sigodang Ulu Sihotang, yang dikenal sebagai Op Pahala Sihotang, masih meyakini kesucian tempat itu membawa berkat.

“Sudah banyak orang datang dan merasakan khasiat air Sampuran Bala. Datang sakit pulang sembuh. Mereka datang untuk membuang aura negatif yang menghantui kehidupannya,” Op Pahala Sihotang.

Dari tetua kampung ini menyebutkan, untuk masuk ke sumber mata air Sampuran Bala tidaklah sembarangan. Niat untuk mandi ataupun merasakan khasiat air Sampuran Bala harus didasari dengan hati yang bersih tanpa ada pemikiran negatif di relung hati. Jika itu diingkari, malah yang datang adalah bala.

Rura Sihotang juga sering disebut Kenegerian Sihotang yang terletak di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, Sumatera utara.

- Advertisement -

Sesuai dengan namanya Rura (Lembah) Sihotang berada di kaki gunung Uruk Taduhan. Sebagian desanya dikelilingi pengunungan indah yang ditumbuhi pepohonan kecil nan hijau dan sebagian lagi lagi berada di tepian pantai Danau Toba.

Untuk sampai ke Aek Sampuran Bala, dapat ditempuh melalui dua rute. Pertama melalui Medan akan melewati jalur Tele. Sebelum sampai ke Pulau Samosir akan ada plank mengarahkan jalur ke Kecamatan Harian.

Jalur kedua dari Pematangsiantar dan menyeberangi Danau Toba ke Tomok Samosir. Dari sini melalui jalan darat melewati Pangururan menuju pelabuhan Pintu Batu Kecamatan Palipi.Kapal penyeberangan di sana akan membawa penumpang menuju Sihotang. Dari pelabuhan Sihotang menuju Sampuran  Bala hanya berjarak sekira 1 kilometer.

 

Penulis         : Sartono Sihotang

Editor           : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU