RUHUT

Mangupa Upa Tradisi Menyemangati Anak

NINNA.ID – Mangupa upa artinya memberi kejutan kepada seseorang. Namanya juga kejutan atau surprise, tentu sebelumnya tidak diketahui si penerima kejutan. Bentuknya ada yang berupa perhiasan ada yang berbentuk makanan.

Surprise yang dimaksud di sini adalah, kejutan versi suku Batak Toba yang sudah lama berlangsung dalam bentuk pemberian makanan. Sudah menjadi tradisi atau kebiasaan, ketika anak sekolah hendak ujian lenaikan kelas maupun ujian pelulusan tahap akhir, maka para orang tua Mangupa Upa anaknya agar semangat mengikuti ujian tersebut.

Mangupa Upa ini dipercaya suku Batak Toba, bahwa tondi (roh) harus tetap selaras dengan badan. Jika badan dan roh tidak menyatu, hampir dipastikan pikiran akan linglung.

Dasar itulah perlu Mangupa upa roh, melalui penyajikan seekor ayam jantan lengkap dengan nasi kuning dan telur.

Timbul pertanyaan kenapa harus ayam? Secara umum dapat kita artikan, ayam mampu membaca tanda tanda alam, berkokok menjelang pagi memberitahu malam segera berganti dengan siang. Kaitannya kepada si anak, agar pikirannya dibuka, timbul semangat juang.

TERKAIT  70 Tahun Hubungan Diplomatik Jerman dan Indonesia: Ada Agenda Budaya

Dalam ritual Batak, ayam diakui sesajen yang memiliki nilai ritual yang tinggi. Selain Mangupa upa anak sekolah, memberangkatkan anak merantau juga biasa dilakukan dengan Mangupa Upa. Di acara ini, biasanya mengundang saudara-saudara sesepuh, untuk menasehati si anak agar mencari (pengganti;sebagai) ayah dan ibunya di perantauan. Di saa itu juga diingatkan, bila nanti sudah berhasil, agar jangan lupa ke kampung halamannya.

Jika dalam Mangupa Upa anak menghadapi ujian atau melanjutkan sekolah yang disembelih seekor ayam jantan, beda dengan Mangupa Upa untuk merantau. Dalam acara Mangupa Upa menuju perantauan ini, yang disajikan kepada anak adalah ikan mas.

Pesan utama dalam Mangupa Upa menuju perantauan ini adalah “Dapot ma naniluluan mu, jumpang najinalahan mu”, artinya cepatlah dapat pekerjaan.

 

BERSPONSOR

Penulis  : Aliman Tua Limbong
Editor     : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU