NINNA.ID – Publik mayantara dibuat heboh dengan kabar bahwa seorang influencer asal Amerika Serikat (AS) yang ketakutan karena pacar virtual yang dia ciptakan latah ‘cakap kotor’.
Sebagaimana diberitakan, sang influencer Caryn Marjorie merasa ketakutan karena pacar virtual buatannya justru makin tidak terkendali, dan sering ‘cakap kotor’
Pacar buatan virtual, yang dibuat berdasarkan dirinya itu, terus-terusan cakap kata-kata kotor yang berkaitan dengan kegiatan seksual.
Dia khawatir dan berupaya dengan keras agar karyanya itu tidak lagi berulah.
Insider menyebutkan peristiwa bermula saat Caryn Marjorie dan timnya tertarik memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan yang dibuat oleh OpenAI yakni ChatGPT-4.
Pacar virtual Caryn AI diharapkan bisa menghibur pria jomblo-jomblo yang kesepian.
Saat itu dia mencoba memberikan solusi bagi orang-orang yang kesepian menemukan perempuan yang bisa menemani sepanjang hari.
Caranya membuat sebuah program suara yang mirip dengan dirinya bernama CarynAI.
Masalahnya adalah ketika diuji coba program tersebut benar-benar tidak bisa dikendalikan.
Kecerdasan buatan tersebut ternyata ikut hanyut dengan ucapan para penggemar Carolyn Marjorie yang mengeluarkan biaya langganan USD1 per menit atau sekitar Rp14.650-an per menit.
Bahkan ikut mengucapkan kata-kata kotor yang berkaitan dengan kegiatan seksual.
“Kecerdasan buatan ini tidak kami program untuk melakukan hal itu dan sepertinya ini semakin tidak terkendali. Saya dan tim berusaha secepatnya mencegah hal itu terjadi lagi,” terang Caryn Marjorie.
Ia mengatakan, proses pengerjaan program kecerdasan buatan itu dilakukan selama lebih dari 2.000 jam.
Diharapkan kecerdasan buatan itu benar-benar mirip dengan dirinya mulai dari suara, warna suara, dan perilaku.
Jadi menurutnya berbicara dengan kecerdasan buatan itu sama saja seperti berbicara langsung padanya.
Hingga kini sudah ada 1.000 orang pelanggan yang telah membayar untuk mencoba teknologi tersebut.
Dia sendiri yakin peluang itu bisa menghasilkan keuntungan sebesar USD5 juta atau setara Rp73,26 miliar per bulan.
Ini jadi peringatan bagi orang-orang yang ingin memanfaatkan kecerdasan buatan untuk kegiatan yang tidak produktif.
Sebab, kecerdasan buatan belajar dari input atau masukan yang diberikan ke mereka. Lalu, memberikan respon sesuai dengan apa yang dipelajari.