NINNA.ID – Perusahaan teknologi raksasa mulai memanaskan persaingan dalam ranah Kecerdasan Buatan. Terkini fitur mesin pencari Google Search akan segera memasukkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Melansir Tempo, dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, CEO Google Sundar Pichai mengatakan kemajuan dalam AI percakapan memiliki potensi untuk meningkatkan mesin pencari Google Search.
“Apakah orang dapat mengajukan pertanyaan ke Google dan terlibat dengan LLM dalam konteks pencarian? Tentu saja,” kata Pichai kepada Journal, sebagaimana dikutip CNET, 6 April 2023, merujuk pada model bahasa besar yang mendukung chatbot AI.
Bulan lalu Google mengisyaratkan rencana untuk mengintegrasikan AI ke dalam mesin pencarinya ketika membuka akses ke Bard, chatbot AI miliknya yang mirip dengan ChatGPT OpenAI. Untuk saat ini, Bard terpisah dari Google Search, dengan situs webnya sendiri dan daftar tunggu untuk mendapatkan akses.
Sebagai mesin telusur paling populer di dunia, Google menyajikan informasi dan tautan sebagai respons terhadap miliaran kueri setiap hari.
Menghadirkan obrolan AI ke Google Search akan membuat teknologi ini dapat diakses oleh lebih banyak orang secara signifikan, membawanya dari ranah proyek eksperimental ke alat sehari-hari yang digunakan untuk menemukan informasi.
Google tidak segera menjawab pertanyaan tentang kapan fitur AI baru akan tersedia di Search.
Google meluncurkan Bard pada bulan Februari di tengah gelombang alat dan layanan AI generatif baru menyusul peningkatan pesat ChatGPT akhir tahun lalu.
ChatGPT menangkap imajinasi dengan kemampuannya untuk memberikan jawaban seperti manusia atas pertanyaan, membuat puisi yang aneh, dan bahkan menulis perangkat lunak.
Pada bulan Januari, ChatGPT diperkirakan telah mencapai 100 juta pengguna aktif, menjadikannya platform web dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada.
Hal itu menyebabkan serbuan perusahaan memperkenalkan produk AI mereka sendiri, termasuk pencarian Bing baru Microsoft.
Bing baru merupakan perkembangan besar jika dibandingkan dengan Google dan mesin pencari tradisional lainnya. Dengan memasukkan AI, itu dapat menawarkan jawaban dan informasi yang lebih kompleks.
Google sedang menguji beberapa produk pencarian baru yang diberdayakan oleh AI, kata Pichai kepada Journal, termasuk produk yang memungkinkan orang mengajukan pertanyaan lanjutan untuk permintaan awal mereka.
Google juga telah memperkenalkan fitur AI untuk alat Workspace, termasuk Gmail dan Dokumen.
Sebagai perbandingan, Google.com dikunjungi 75,3 miliar kali di seluruh dunia sepanjang Maret 2023. Sedangkan Bing.com mendapatkan 957 juta kunjungan dalam periode yang sama.
Pichai menambahkan ia melihat AI chat sebagai cara untuk memperluas bisnis mesin pencari Google, dan bukan sebagai ancaman.
“Ruang kesempatannya, jika ada, lebih besar dari sebelumnya,” ucap Pichai.
Pichai tidak mengungkap kapan Google akan menanamkan teknologi AI di Search. Google sendiri baru saja merilis chatbot AI buatannya bernama Bard secara terbatas, tapi sebagai produk terpisah dan tidak terintegrasi dengan Search.