NINNA.ID– Publikasi Statistik Indonesia 2025 menunjukkan lima negara dengan jumlah wisatawan terbanyak ke Indonesia antara Malaysia, Singapura, Australia, China, dan India.
Selain fakta tersebut, publikasi yang sama juga menjabarkan beberapa hal yang dirangkum sebagai berikut:
- Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman)
- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami peningkatan signifikan setelah pandemi COVID-19.
- Lima negara dengan jumlah wisatawan terbanyak adalah Malaysia, Singapura, Australia, China, dan India.
- Tingkat Hunian Hotel
- Tingkat penghunian kamar hotel bintang tertinggi ada di Kalimantan Timur (65,11%), Bali (62,36%), dan Kalimantan Selatan (56,40%).
- Sementara itu, hotel nonbintang dengan tingkat hunian tertinggi ada di Bali (45,34%), DKI Jakarta (43,06%), dan Papua Tengah (34,57%).
- Rata-rata Lama Menginap Wisatawan
- Wisatawan mancanegara rata-rata menginap 7,60 hari, dengan durasi tertinggi berasal dari wisatawan Italia (13,45 hari) dan Amerika Serikat (7,76 hari).
- Rata-rata Pengeluaran Wisatawan
Transportasi
- Transportasi Udara
- Jumlah keberangkatan penumpang pesawat meningkat drastis pada tahun 2024 dibandingkan 2023, terutama di bandara utama:
- Soekarno-Hatta, Tangerang (8,3 juta penumpang)
- Ngurah Rai, Bali (7 juta penumpang)
- Juanda, Surabaya (1,1 juta penumpang)
- Kualanamu, Medan (1,1 juta penumpang)
- Hasanuddin, Makassar (0,2 juta penumpang).
- Jumlah keberangkatan penumpang pesawat meningkat drastis pada tahun 2024 dibandingkan 2023, terutama di bandara utama:
- Transportasi Darat dan Laut
- Panjang jalan nasional dan provinsi terus bertambah, dengan data yang bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum.
- Jumlah kendaraan bermotor meningkat, mencakup mobil penumpang, bus, dan truk.
- Pelabuhan utama seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan mencatat lonjakan aktivitas bongkar muat.
Secara keseluruhan, sektor pariwisata dan transportasi di Indonesia menunjukkan pemulihan yang kuat pasca-pandemi dengan tren pertumbuhan positif di hampir semua indikator utama.
Tingkat hunian hotel yang tinggi di beberapa daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk pariwisata, aktivitas bisnis, dan infrastruktur yang mendukung sektor perhotelan. Berikut adalah pemicu utama di daerah dengan tingkat hunian hotel tertinggi:
Hotel Bintang:
- Kalimantan Timur (65,11%)
- Ibukota Nusantara (IKN): Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menyebabkan lonjakan permintaan hotel dari pekerja konstruksi, pejabat, pinvestor, dan wisatawan bisnis.
- Sektor Pertambangan dan Migas: Wilayah ini merupakan pusat industri minyak, gas, dan batu bara, menarik banyak pebisnis dan tenaga kerja.
- Pariwisata Alam: Destinasi seperti Kepulauan Derawan dan konservasi orangutan di Tanjung Puting menarik wisatawan.
- Bali (62,36%)
- Pulihnya Pariwisata: Bali kembali menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara dan domestik pascapandemi.
- Event Internasional: Acara seperti konferensi G20, pertemuan bisnis, dan festival budaya meningkatkan permintaan hotel.
- Pilihan Hotel Mewah: Banyaknya resor dan vila eksklusif menarik wisatawan berkantong tebal.
- Kalimantan Selatan (56,40%)
- Pusat Ekonomi Regional: Kota Banjarmasin sebagai pusat perdagangan dan bisnis di Kalimantan Selatan menarik kunjungan pebisnis.
- Wisata Religi & Budaya: Masjid Sultan Suriansyah dan pasar terapung Lok Baintan menarik wisatawan lokal dan internasional.
- Industri Kelapa Sawit & Batu Bara: Adanya aktivitas bisnis di sektor pertambangan dan perkebunan meningkatkan kunjungan kerja.
Hotel Nonbintang:
- Bali (45,34%)
- Wisatawan Budget & Backpacker: Banyak pelancong memilih hotel murah atau penginapan nonbintang untuk menghemat biaya.
- Homestay & Guesthouse: Konsep akomodasi murah seperti hostel dan guesthouse semakin populer.
- DKI Jakarta (43,06%)
- Pusat Bisnis & Pemerintahan: Jakarta menjadi tujuan utama perjalanan dinas, seminar, dan acara bisnis.
- Event & Konser: Konser musik internasional dan acara olahraga meningkatkan permintaan hotel murah.
- Pekerja & Mahasiswa: Banyak pekerja dari luar daerah yang tinggal sementara di hotel murah.
- Papua Tengah (34,57%)
- Proyek Infrastruktur: Pembangunan jalan dan bandara di wilayah ini menyebabkan peningkatan jumlah pekerja proyek yang membutuhkan akomodasi.
- Wisata Alam: Wilayah seperti Pegunungan Tengah mulai menarik wisatawan yang mencari pengalaman ekowisata.
Secara umum, faktor ekonomi, proyek besar, dan kebangkitan sektor pariwisata menjadi pemicu utama tingginya tingkat hunian hotel di berbagai daerah.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga