NINNA.ID-Ekonomi Sumatera Utara pada Triwulan II 2024 tumbuh sebesar 4,95% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan Triwulan I 2024 sebesar 4,88%. Secara triwulanan, pertumbuhan mencapai 2,94%, didorong oleh beberapa sektor utama seperti:
- Konstruksi (6,45%)
- Perdagangan dan Reparasi (5,27%)
- Transportasi dan Pergudangan (5,74%)
Kontribusi terbesar terhadap PDRB berasal dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (24,52%), yang tetap menjadi fondasi ekonomi provinsi ini​.
Provinsi Sumatera Utara, dengan posisi strategisnya sebagai salah satu pusat ekonomi di Pulau Sumatera, menunjukkan perkembangan menarik dalam kinerja makro sosial ekonomi selama Triwulan II tahun 2024.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara memaparkan berbagai indikator ekonomi dan sosial, yang mencerminkan dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh provinsi ini.
Inflasi
Sumatera Utara mencatat inflasi sebesar 3,35% (yoy) pada Juni 2024. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah:
- Beras (0,79%)
- Cabai Merah (0,63%)
- Bawang Merah (0,43%)
Inflasi di berbagai kota menunjukkan perbedaan, dengan Padangsidempuan mencatat inflasi tertinggi di Sumatera Utara​.
Ekspor dan Impor
Perdagangan internasional Sumatera Utara mencatat surplus sebesar US$ 1,038 juta pada Triwulan II 2024. Nilai ekspor mencapai US$ 2.427,58 juta, naik 28,18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Komoditas utama ekspor meliputi:
- Lemak dan Minyak Nabati (61,49%)
- Produk Karet (7,81%)
- Produk Kimia (11,71%)
Sebaliknya, impor mengalami sedikit penurunan sebesar 0,98% (yoy) dengan nilai US$ 1.388,87 juta. Sebagian besar impor berupa bahan baku penolong (79,76%)​.
Kemiskinan dan Kesenjangan
Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan Sumatera Utara menurun menjadi 7,99%, lebih rendah dari Maret 2023 yang sebesar 8,15%. Garis kemiskinan berada di angka Rp642.423 per kapita per bulan.
Rasio Gini juga menunjukkan penurunan ke angka 0,297, mencerminkan tingkat ketimpangan yang rendah dan distribusi pendapatan yang lebih merata dibandingkan dengan tingkat nasional​.
Ketenagakerjaan
Jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 mencapai 8 juta orang, meningkat 226 ribu dibandingkan Februari 2023. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun menjadi 5,10%, yang sebagian besar didominasi oleh lulusan perguruan tinggi​.
Sektor Pertanian dan Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) berada pada angka 133,11, menunjukkan surplus ekonomi yang sehat. Hortikultura dan tanaman pangan menjadi subsektor utama yang mendorong daya beli petani​.
Kesimpulan
Laporan ini menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Utara berhasil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global dan domestik.
Dengan mengandalkan sektor pertanian, perdagangan, dan konstruksi, provinsi ini telah menunjukkan ketahanan yang baik.
Akan tetapi, tantangan seperti fluktuasi inflasi dan ketimpangan antarwilayah tetap perlu mendapatkan perhatian serius.
Upaya terpadu antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Sumatera Utara.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga
Data dirangkum dari Laporan BPS Sumatera Utara