NINNA.ID– Pada tahun 2023 produksi Jagung meningkat menjadi 1,89 juta ton, dengan sentra utama di Kabupaten Karo dan Dairi. Demikian kesimpulan yang ditulis oleh Laporan Indikator Pertanian Provinsi Sumatera Utara 2023 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara.
Laporan ini merupakan dokumen strategis untuk memahami perkembangan sektor pertanian di provinsi tersebut. Subsektor tanaman pangan memegang peranan penting, terutama melalui produksi padi dan jagung yang menjadi penopang ketahanan pangan.
Meningkatnya luas panen tanaman palawija, seperti jagung dan kacang kedelai, menjadi alternatif sumber pangan.
Pada tahun 2023, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang 23,59% terhadap PDRB Sumatera Utara, menjadikannya sektor dominan dalam struktur ekonomi.

Dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sektor ini mencakup subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, yang menjadi tumpuan ekonomi regional.
Subsektor Utama
- Tanaman Pangan
- Produksi Padi: Sebesar 2,08 juta ton pada 2023, tetapi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Kabupaten Deli Serdang menjadi penyumbang terbesar.
- Produksi Jagung: Meningkat menjadi 1,89 juta ton, dengan sentra utama di Kabupaten Karo dan Dairi.
- Hortikultura
- Sayuran dan Buah-buahan: Kubis menjadi komoditas unggulan dengan produksi mencapai 2,27 juta kwintal.
- Tanaman Biofarmaka: Jahe mendominasi, meskipun produksinya turun hingga 50% dibandingkan tahun sebelumnya.
- Perkebunan
- Kelapa Sawit: Komoditas utama dengan produksi mencapai 7,87 juta ton pada 2023, naik 1,09% dari 2022.
- Karet dan Kakao: Juga menunjukkan tren peningkatan produksi.
- Peternakan
- Populasi unggas, terutama ayam pedaging, mengalami peningkatan signifikan.
- Produksi daging dan susu juga naik, mencerminkan potensi sektor ini untuk mendukung ketahanan pangan lokal.
- Perikanan
- Perikanan tangkap menunjukkan peningkatan 3,31% pada 2022, terutama di Kabupaten Tapanuli Tengah.
- Perikanan budidaya didominasi oleh kolam air tenang, meskipun mengalami penurunan volume produksi.
Tantangan dan Peluang
- Tantangan
- Penurunan luas panen padi mengindikasikan ancaman perubahan iklim dan alih fungsi lahan.
- Penurunan produksi beberapa komoditas biofarmaka memerlukan strategi diversifikasi dan intensifikasi.
- Peluang
- Meningkatnya luas panen tanaman palawija, seperti jagung dan kacang kedelai, menjadi alternatif sumber pangan.
- Pertumbuhan produksi kelapa sawit, karet, dan produk hortikultura membuka peluang ekspor.
Rekomendasi Strategis
- Diversifikasi dan Peningkatan Produktivitas
- Mengadopsi teknologi pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen.
- Diversifikasi tanaman untuk mengurangi ketergantungan pada padi.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam
- Mengintegrasikan praktik pertanian berkelanjutan untuk menjaga kualitas lahan.
- Meningkatkan pengelolaan hutan dan perikanan untuk menjaga ekosistem.
- Ekspansi Pasar Ekspor
- Fokus pada komoditas unggulan seperti kelapa sawit, kopi, dan produk biofarmaka.
- Memanfaatkan peluang pasar internasional untuk produk organik dan berkelanjutan.
Indikator Pertanian Provinsi Sumatera Utara 2023 menunjukkan bahwa sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi provinsi.
Dengan strategi yang tepat, potensi besar sektor ini dapat dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga