NINNA.ID – SARIBUDOLOK
Lalapan pucuk ingul ini tepatnya ada di Saribudolok. Mungkin anda sudah pernah ke Kota Saribudolok, kota yang  terletak di belahan Barat Laut Kabupaten Simalungun. Atau bagi anda yang belum pernah ke sana, Kota Saribudolok terletak di antara gunung Simarjarunjung dan gunung Sipisopiso.
Kota ini dikitari oleh banyak objek wisata alam, yang tidak terlalu jauh, seperti pantai Haranggaol, bukit Gajah Bobok, air terjun Sipisopiso, Binahal Resort dan lain-lain. Kota yang berada persis di lintasan jalan utama lingkar luar kawasan Danau Toba ini, membuatnyai selalu ramai dengan lalu lalang para wisatawan. Itu sebanya di Saribudolok banyak usaha jasa penyedia kuliner, seperti restoran, rumah makan dan kedai-kedai minuman.
Bila anda – non muslim – sedang berkunjung ke kawasan Danau Toba dan melintas dari kota ini, jangan lewatkan untuk singgah menikmati kuliner tradisional khas Batak. Apa sebab? Karena di setiap rumah makan khas Batak di kota ini, menyuguhkan Lalapan pucuk ingul yang menjadi ciri khas kota berhawa sejuk ini.
Bila di kawasan Sumatera Utara dan di wilayah Indonesia pada umumnya, lalapan pelengkap kuliner selalu  terdiri dari jenis sayur-sayuran tanaman palawija, seperti daun kemangi, touge, wortel, terong, daun selada dan lain-lain. Namun di kota ini jenis lalapannya adalah pucuk tumbuhan keras berbatang tinggi. Kayunya sering dijadikan sebagai bahan kosen bangunan rumah, papan dan broti.
Nama lalapan itu disebut lalapan pucuk Ingul. Varietas pohon endemik kawasan Danau Toba, yang tidak jarang pohonnya dijadikan dinding kapal kayu di Danau Toba. Tekstur kayunya yang keras dan alot serta tidak gampang busuk, sangat mendukung untuk membuat kapal.
Warnanya daun pucuk Ingul ini kemerahan, berpadu ungu dan kehijau-hijauan. Disajikan lengkap dengan tangkai dan biasanya sudah tersedia di atas tiap meja makan tanpa harus di-order.
Sembari menunggu pesanan disiapkan, para penikmat kuliner tradisional khas Batak di sini sudah mulai memilih dan memetik pucuk yang dianggap paling bagus dan paling kembut. Pucuk-pucuk ingul pilihan itu lalu dicuci dengan air bersih yang sudah disediakan pramusaji.
Saat pesanan nasi putih dan lauk sudah terhidang, tiba saatnya menikmati lalapan pucuk Ingul. Rasanya sepat, tapi cocok dengan sambal pedas yang selalu jadi padanan kuliner khas Batak di kawasan Danau Toba.

Di samping rasa sepatnya yang dianggap sangat sepadan dengan sambal pedas, masyarakat setempat meyakini bahwa lalapan pucuk Ingul ini berkhasiat menetralkan kadar kolesterol dalam tubuh, yang bersumber dari daging yang dikonsumsi.
“Iya, seberapa banyak pun panggang kita makan, kalau kita makan lalapan pucuk Ingul, tenang aja pak. Aman saja perut kita dan kolesterolnya juga sudah dibereskan lalapan pucuk Ingul,” demikian pengakuan Pak Oskar Girsang, salah seorang pengunjung di sana saat bertemu NINNA.
Bagi anda penikmat kuliner nusantara khas batak, datanglah berwisata kuliner ke kota ini. Coba lalapan ini ingul, lalapan daun tanaman keras yang hanya ada sini, di Kota Saribudolok.
Penulis         : Mister O
Editor           : Mahadi Sitanggang