Kualanamu dan Silangit Pintu Utama Asing Masuk ke Kawasan Danau Toba

NINNA.ID-Kualanamu dan Silangit pintu utama asing masuk ke Kawasan Danau Toba (Kadete). Data Badan Pusat Statistik Sumut menunjukkan, selama 2020, ada 30.769 wisatawan mancanegara dari negara ASEAN yang masuk ke Indonesia melalui pintu Bandara Kualanamu.

Melalui Pintu Bandara Silangit ada 1.887 orang, sedangkan dari Pelabuhan Laut Kuala Tanjung hanya 856 wisatawan, dan Pelabuhan Laut Belawan hanya 8 wisawatan.

Wisatawan mancanegara
Penumpang menunggu di Gate International Bandara KNIA.(foto:damayanti)

Jumlah wisatawan yang paling mendominasi kedatangan ke Danau Toba antara lain Malaysia, Belanda, Singapura, Jerman, Prancis China, Taiwan, dan India.

Akan tetapi, pada 2021, akibat pandemi Covid-19 melanda, kunjungan wisatawan mancanegara nyaris nihil. Pintu Bandara Silangit pun ditutup untuk wisatawan mancanegara.

Selama Oktober 2022, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Sumut melalui 4 (empat) pintu masuk mencapai 11.454 kunjungan, sementara pada September 2022 ada 5.895 wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Sumut.

Periode Oktober 2022, jumlah wisatawan mancanegara  yang berkunjung di Sumatera Utara tidak bisa dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021, yaitu dari 0 kunjungan pada Oktober 2021 naik menjadi 11.454 kunjungan pada Oktober 2022.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Utara pada Oktober 2022 rata-rata 44,22 persen, atau turun 0,37 poin dibanding September 2022 sebesar 44,59 persen. Rata-rata lama menginap wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik pada hotel berbintang 1,46 hari selama Oktober 2022, naik 0,01 poin dibanding September 2022 sebesar 1,45 hari.

TERKAIT  Legenda Asal Mula Narasaon-Marga Manurung, Sitorus, Sirait, Butar-Butar di Desa Pardomuan Sibisa

Pertumbuhan dan Risiko Global

BERSPONSOR

Menurut UNWTO, pariwisata internasional adalah penghasil devisa terbesar dunia dan merupakan faktor penting dalam neraca pembayaran di banyak negara.

Penerimaan devisa dari pariwisata internasional mencapai 423 miliar dolar AS pada tahun 1996, mengungguli ekspor produk minyak tanah, kendaraan bermotor, peralatan telekomunikasi, tekstil maupun barang atau jasa lainnya.

Pariwisata adalah industri yang paling berkembang pesat di dunia,” dan industri itu menyumbang hingga ”10 persen Produk Domestik Bruto dunia”.

Pajak pemerintah yang didapat dari pariwisata digunakan untuk memperbaiki infrastruktur, memungkinkan standar pendidikan yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan nasional lainnya yang mendesak. Hampir semua pemerintahan ingin warganya mempunyai pekerjaan.

- Advertisement -

Pekerjaan yang dihasilkan oleh pariwisata memenuhi kebutuhan itu.
Akan tetapi, akibat Covid-19, UNWTO mengatakan pariwisata kehilangan sekitar $1 triliun pendapatan pada 2021. Diperkirakan industri pariwisata akan pulih secara bertahap tahun 2022.

Kedatangan wisatawan internasional secara global tumbuh 130% pada Januari 2022. Namun, varian dari Covid-19 yakni Omicron memperlambat laju pemulihan.
Perang di Ukraina juga menimbulkan risiko baru bagi industri pariwisata global, berpotensi mengganggu kembalinya kepercayaan wisatawan untuk bepergian.

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU