TOBA – Berada di areal yang dikelola oleh Pusat Seminari Bukit Gibeon, membuat kolam renang ini pun sering disebut dengan Bukit Gibeon. Ada juga yang menyebutnya dengan air terjun Bukit Gibeon.
Seperti diketahui, bahwa Pusat Seminari Bukit Gibeon yang berlokasi di Desa Parsaoran Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba ini mempunyai beberapa unit kegiatan atau bangunan di dalamnya. Mulai dari lokasi wisata, kebun buah dan lain sebagainya.
Salah satu lokasi wisata yang paling digemari oleh pengunjung di tempat ini yakni kolam renang. Di tepi kolam renang sebenarnya ada plang bertuliskan ”Perkumpulan Bukit Gibeon Nauli-Kawasan Wisata Alam Rohani Kristiani”. Namun pengunjung cenderung lebih familiar dengan menyebutnya sebagai kolam renang Bukit Gibeon.
Kolam renang ini terbilang unik, sebab air di kolam ini terus mengalir seolah kita sedang berenang di aliran sungai. Hal itu terjadi karena air bersumber langsung dari sebuah mata air dari dinding bukit di sisi Timur kolam ini.
Sumber mata air yang berada di atas bukit, membuat air yang keluar dari dalam tanah hanya mengalir sekitar puluhan meter saja di sisi bukit, selanjutnya air langsung terjun masuk ke kolam. Posisi ini dimanfaatkan pengunjung untuk “pijat punggung atau kepala” dengan air.

Kolam renang ini ada beberapa petak dengan kedalaman yang berbeda. Mulai dari kolam khusus untuk anak-anak, remaja dan untuk orang dewasa.
Dahulunya, lokasi kolam ini merupakan bekas persawahan masyarakat sekitar. Bahkan konon kabarnya, lokasi air terjun ini dikenal cukup angker.
Disebut-sebut, jika kerbau penduduk sekitar berada di air terjun ini, maka anak-anak yang biasanya disuruh oleh orang tua untuk menjemput kerbau dari padang penggembalaan, tidak akan berani mendekat. Si anak akan pulang tanpa membawa serta kerbaunya.
Tapi, itu dulu. Kini tempat yang dahulu dikenal angker itu sudah sudah berubah menjadi tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi, jauh sebelum pandemi melanda.
Untuk sampai di tempat ini hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Kota Parapat atau satu jam dari Balige. Tempat ini juga cukup dekat dari Bandara Sibisa, dengan akses jalan yang lebar dan mulus.
Untuk dapat menikmati liburan di kolam ini, pengunjung dikenakan retribusi antara Rp 10 ribu– Rp 15 ribu rupiah, tergantung hari kunjungan.
Areal parkir yang cukup luas mampu menampung kedatangan bus-bus besar. Di sana juga tersedia kantin dengan aneka minuman dan makanan ringan.
Air kolam yang cukup dingin ditambah hawa kaldera Toba yang memang dingin, tidak membuat pengunjung segera angkat kaki setelah berada di kolam. Mereka malah betah berjam-jam menahan dingin walau kelihatan sudah menggigil.
Penulis : Asmon Pardede
Editor : Mahadi Sitanggang