Kisah Batu Maranak dari Selatan Danau Toba Memanjakan Mata

BERSPONSOR

NINNA.ID – HUMBANG HASUNDUTAN

Di tengah situasi PPKM yang menjenuhkan ini NINNA ingin mengenalkan salah satu tempat menarik dari sudut Selatan Danau Toba. Tempatnya di Gonting Tipang, yang terletak di Desa Tipang, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, tepat di kaki bukit Batu Maranak.

Jika sobat NINNA ingin memanjakan mata dengan pemandangan Danau Toba dari sudut Selatan, atau ingin menyelesaikan tulisan, entah itu novel, esai, atau bahkan puisi, maka Gonting Tipang adalah salah satu tempat yang harus ada dalam daftar lokasi yang akan sobat NINNA kunjungi.

Pemandangan Danau Toba yang menakjubkan, dilengkapi dengan adanya dua unit Gazebo, warung kopi Pak Gres, spot foto Desa Wisata Tipang, serta toilet berkelas internasional, akan membuat sobat lupa waktu di Puncak Gonting Tipang.

Bonusnya, bukan hanya Danau Toba saja. Sobat NINNA bisa menikmati pemandangan aktivitas warga Desa Tipang dan Janji Raja dari Gonting Tipang.

BERSPONSOR

Batu Maranak

Jika menyukai obyek wisata yang sedikit menantang, sobat NINNA bisa naik ke Batu Maranak. Tantangan yang dimaksud di sini adalah tantangan alam dan nilai sejarah yang melekat di suatu tempat.

Di Tipang, salah satu tempat yang mengandung cerita rakyat yang memiliki pesan khusus adalah kisah Batu Maranak.

Jika Gonting Tipang menawarkan pemandangan yang cukup spektakuler, maka dari Batu Maranak menawarkan panorama yang lebih memanjakan mata, dengan view panorama alam Tipang serta kawasan Danau Toba.

BERSPONSOR
TERKAIT  Pohon Aren Tanaman yang Multi Fungsi

Batu Maranak dapat ditempuh  sekitar 1 jam dari Dolok Sanggul. Sobat NINNA tidak perlu khawatir karena ada jasa penitipan kendaraan di Gonting Tipang. Dari sini, dengan jalan kaki, Batu Maranak dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam.

Pesan khusus yang hendak disampaikan dari cerita rakyat Batu Maranak adalah pantangan menjalin hubungan “dekat” dengan saudara semarga. Cerita rakyat Batu Maranak mengisahkan tentang sepasang insan muda yang “kontak fisik” sewaktu menggembalakan ternak.

Selain menyalahi adat, “kontak fisik” di luar ikatan pernikahan adalah tabu, terlebih sepasang insan tersebut adalah saudara semarga.

Ketika para tetua mengetahui fakta memalukan tersebut, mereka mengarang sebuah cerita pengecoh, sebuah larangan sekaligus pengingat yang sekarang dikenal dengan “Sejarah Batu Maranak”.

Dari lokasi cerita Batu Maranak, Selatan Danau Toba sangat memesona.(Foto/Gomgom)

“Sebagaimana batu yang tidak mungkin beranak, begitu jugalah dua orang (laki-laki dan perempuan) yang bersaudara semarga tidak seharusnya “dekat” apalagi sampai beranak.” – Inilah pesan tersirat dalam kisah Batu Maranak itu.

- Advertisement -

Begitulah cerita itu terus dipelihara hingga sekarang, sebagai pengingat bagi generai muda. Bagaimana sobat NINNA? Sudah tidak sabar ya menikmati pemandangan cantik dan mendengarkan cerita rakyat? Ayo ke Humbahas.

Penulis       : Gomgom Lumbantoruan

Editor        : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU