Ketika Perempuan Bekerja, Dunia Bekerja Lebih Baik

NINNA.ID-Di seluruh dunia, banyak pria dan wanita sepakat bahwa ketika kebijakan berpihak pada perempuan, masyarakat akan maju. Berbagai inisiatif telah diterapkan di berbagai negara untuk membuka peluang lebih besar bagi pemberdayaan ekonomi perempuan, demi manfaat bagi semua.

Perempuan menanam hampir setengah dari makanan dunia, namun kurang dari 15 persen memiliki tanah yang mereka garap. Di Benin, misalnya, perempuan yang bertani di tanah selama bertahun-tahun bisa kehilangan haknya ketika suaminya meninggal.

PEREMPUAN BEKERJA
Pengiriman produk di Ghana. Foto: © Arne Hoel / Bank Dunia

Akan tetapi, reformasi nasional telah mengubah ini melalui perencanaan lahan yang lebih inklusif dan pengakuan atas kepemilikan adat. Kini, perempuan memiliki kekuatan lebih dalam pengambilan keputusan, akses ke kredit, serta kesempatan membangun masa depan yang lebih stabil.

Akses Pengasuhan Anak, Meningkatkan Partisipasi Perempuan dalam Ekonomi

Banyak ibu dihadapkan pada dilema: menerima pekerjaan dengan gaji lebih rendah atau meninggalkan dunia kerja.

Di Fiji, kebijakan pengasuhan anak usia dini yang pertama diperkenalkan untuk memastikan layanan pengasuhan anak yang lebih mudah diakses.

Hasilnya, lebih banyak perempuan kembali bekerja, pendapatan rumah tangga meningkat, dan bisnis lokal menjadi lebih produktif.

Langkah ini menunjukkan bagaimana pemberdayaan perempuan berkontribusi bagi perekonomian secara luas.

BERSPONSOR

Bagi banyak perempuan, akses terhadap pekerjaan bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga tentang cara aman untuk mencapainya.

Di Tamil Nadu, India, keamanan perempuan dalam mobilitas kerja menjadi prioritas dengan menyediakan asrama perempuan yang aman dan transportasi publik yang lebih baik.

Ini memungkinkan mereka bekerja dan belajar tanpa rasa takut, serta meningkatkan partisipasi tenaga kerja perempuan.

Mempersiapkan Perempuan untuk Pekerjaan Masa Depan

- Advertisement -
TERKAIT  Jenderal Li yang Dikenakan Sanksi oleh AS Jadi Menteri Pertahanan China

Untuk membangun masa depan yang inklusif, perempuan perlu dibekali keterampilan yang relevan dengan pasar kerja. Investasi dalam program digital dan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) menjadi langkah kunci.

Di Peru, misalnya, kemitraan antara Inter-American Development Bank, Amazon, dan universitas telah membantu perempuan memperoleh keterampilan yang mereka butuhkan untuk menembus industri teknologi. Inisiatif seperti ini membuka peluang ekonomi baru bagi perempuan di seluruh dunia.

Mengubah Masyarakat, Mengubah Pola Pikir

Meskipun banyak kemajuan telah dicapai, kesenjangan gender masih nyata. Diperlukan waktu lebih dari 100 tahun untuk menutupnya jika perubahan tidak dipercepat.

Di Lebanon, kampanye kreatif meningkatkan kesadaran akan pentingnya pekerjaan berbayar dan tidak berbayar bagi perempuan serta kebijakan tempat kerja yang lebih ramah keluarga.

Melalui televisi, radio, dan media sosial, kampanye ini menginspirasi perubahan pola pikir yang lebih luas.

Akses Keuangan: Kunci Pemberdayaan

Selain kebijakan, akses keuangan menjadi alat yang paling kuat dalam memberdayakan perempuan di tempat kerja. Grup Bank Dunia menargetkan dukungan bagi lebih dari 80 juta perempuan dan bisnis yang dipimpin perempuan untuk mendapatkan modal pada tahun 2030.

Selain itu, konektivitas digital juga menjadi prioritas dengan target menghubungkan lebih dari 300 juta perempuan ke internet broadband sebagai pintu gerbang menuju pekerjaan yang lebih baik.

PEREMPUAN BEKERJA
Pemberdayaan ekonomi perempuan. Foto: © Bank Dunia

Ketika perempuan memiliki akses yang setara dalam dunia kerja, bukan hanya kehidupan mereka yang berubah, tetapi juga masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan. Sebab, ketika perempuan bekerja, dunia bekerja lebih baik.

Tulisan ini disadur dari https://blogs.worldbank.org/en/voices/what-works-for-women-at-work
Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU