Kementerian Pariwisata dan Mastercard Gelar Strategic Tourism Training

Jakarta, NINNA.ID– Dunia pariwisata terus berkembang dengan cepat, menuntut para pemangku kepentingan untuk selalu beradaptasi dengan tren dan teknologi terbaru.

Menyadari hal ini, Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Mastercard dalam penyelenggaraan Strategic Tourism Training, sebuah pelatihan strategis yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pemasaran pariwisata.

Pelatihan yang berlangsung pada 18–19 Maret 2025 ini merupakan langkah awal dalam kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Mastercard melalui program Strategic Partnership Towards Tourism 5.0.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Martini M. Paham, menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan kapasitas SDM pariwisata baik di pusat maupun daerah.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata Indonesia, terutama dalam meningkatkan kompetensi para ASN yang berperan sebagai garda terdepan dalam pemasaran destinasi,” ujar Martini dalam sambutannya di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Kurikulum Berbasis Digitalisasi

Dihadiri oleh fasilitator dari Mastercard, pelatihan ini diselenggarakan dalam format hybrid dengan total durasi 20 jam. Peserta yang hadir meliputi ASN dari berbagai daerah, termasuk perwakilan Kabupaten/Kota, ASN dari BPSDM Provinsi terakreditasi, serta ASN yang tergabung dalam Badan Pengelola Otorita dan Politeknik Pariwisata.

TERKAIT  Setelah Tertimpa Kasus KDRT, Pasangan Rizky Billar - Lesti Kejora Jadi Banyak Berubah

Strategic Tourism Training

BERSPONSOR

Asdep Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur dan Pendidikan Vokasi, Andar Danova L. Goeltom, menjelaskan bahwa pelatihan ini menitikberatkan pada tiga aspek utama:

  1. Digitalization of the traveler journey – Memahami digitalisasi dalam perjalanan wisatawan guna menciptakan pengalaman yang lebih personal dan efisien.
  2. Win-win partnership as a catalyst – Membangun kemitraan strategis yang saling menguntungkan bagi industri pariwisata.
  3. Key corridors for foreign tourists – Menentukan koridor prioritas untuk wisatawan mancanegara agar kunjungan mereka lebih terarah dan maksimal.

Selain memberikan wawasan tentang tren global, pelatihan ini juga mendukung program prioritas Kementerian Pariwisata, termasuk:

  • Menetapkan koridor prioritas bagi wisatawan mancanegara.
  • Meningkatkan pengalaman wisata berbasis bahari, kuliner, wellness, dan luxury.
  • Mengembangkan strategi pemasaran terpadu melalui platform Priceless dan Indonesia.travel.
  • Mengatasi tantangan dalam pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
  • Mendorong peningkatan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI).

“Mari kita terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mendefinisikan kembali arti perjalanan wisata di masa depan,” ajak Andar.

Dengan sinergi antara sektor publik dan swasta, diharapkan industri pariwisata Indonesia semakin siap menghadapi tantangan global dan menjadi destinasi unggulan di kancah dunia.

- Advertisement -

Penulis: PRKemenpar
Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU