Keluhan Pedagang Pasar Balige Pascarevitalisasi

TOBA – Di balik pengundian nomor Kios dan Petak pedagang pasar Balige, ada sejumlah aturan. Di antaranya: Dilarang membangun di lahan terbuka baik bangunan tertutup atau terbuka dan Dilarang menggelarkan barang dagangannya di balerong dan lahan terbuka di sekitaran pasar Balige.

Namun, karena kios atau petak yang dibagi terlalu sempit, menjadi kendala bagi pedagang. Seperti yang dikatakan, Yulinda (53), pedagang ikan segar, Selasa (12/10/2022). Lokasi barunya saat ini, sangat sempit, tidak cocok untuk berjualan ikan.

Bukan hanya Yulianda, masih ada pedagang ikan lain dengan keluhan yang sama, seperti Martauli Nainggolan (54).

Berbeda dengan dua pedagang ikan itu, pedagang ayam di sana bisa menggunakan lahan kosong, karena lapaknya terlalu sempit.

BERSPONSOR

“Lapak itu tidak sesuai dengan kami penjual ayam. Soalnya mesin, kandang, meja sama pembakaran itu sudah tidak muat. Lahan kosong ini sudah kami minta dari Perpas sejak pindah dari tanah lapang,” kata Jon Frans Lumbantobing (53), pedagang ayam. Adanya sebagian pedagang yang terkesan dibiarkan menggunakan lahan kosong dan sebagian dilarang, mulai menimbulkan kecemburuan.

Selain kesan adanya pembiaran bagi sejumlah pedagang itu, persoalan fasilitas dan fisik bangunan pasar, malah mengganggu pedagang.

“Ini kamar mandi di depan kios saya, airnya gak jalan, jadi bau ke tempat jualan ku. Tiap hari seperti ini. Tolonglah karena bau terus, jadi jualanku gak laku,” keluh Mariani Siahaan (62).

Selain persoalan kamar mandi itu, ada genangan air memenuhi lantai. Diduga akibat saluran pembuangan tidak berfungsi dengan baik.

BERSPONSOR
Kios dekat kamar mandi
Letak kamar yang bersebelahan dengan kios pedagang menjadi yang mengganggu kenyamanan.(foto:desi)

“Di sini ada 10 kamar mandi. Toilet duduk tidak berfungsi, dipencet tidak keluar airnya. Di wc-nya banyak kotoran. Tadi memang datang orang dinas kemudian air dijalankan tapi hanya 1 jam, sekarang sudah mati lagi gak ada air. Ini atapnya bocor. Lampu juga mati, mulai masuk kami ke sini tidak pernah nyala lampunya,” ujarnya sambil menunjuk setiap objek yang disebutkan.

TERKAIT  Hari Ini Gempa Kembali Guncang Kabupaten Taput

Menanggapi keluhan pedagang itu, Plt Kepala Diskoperin Toba Salomo Simanjuntak, mengatakan akan melaporkan sejumlah kerusakan yang terjadi ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara.

“Kami sudah menyusun laporan untuk dilaporkan ke PPKnya dan kami sudah menghubungi orang Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara. Katanya, dalam 1-2 hari ini mereka akan turun. Sebenarnya akibat ada yang bocor itu, kami sudah datangkan petugas PLN dan mereka menyatakan bahwa ada beberapa ketidaklayakan dalam instalasi”.

“Terhadap para pedagang yang di luar, akan dilakukan penertiban dengan diawali dari sosialiasi dan imbauan hingga pemberian sanksi,” jelas Salomo.

- Advertisement -

Terkait kecemburuan di tengah pedagang, Kabid Pasar Diskoperin Toba Manogihon Tua Gultom berdalih, pembagian lapak dan kios sudah dilaksanakan secara adil melalui pengundian.

“Pedagang ayam itukan menjual ayam hidup. Memang tidak mungkin hanya petak karena ada kerangkeng ayamnya dan barang lainnya, makanya pimpinan memberi kebijakan. Bukan berarti ada pilih kasih”.

“Kalau pedagang ikan mas itu bukan tidak bisa menggunakan lokasi di luar tetapi jangan menutup jalan. Diaturlah agar tidak mengganggu jalan. Memang untuk menjadi sempurna seperti keinginan mereka sangat sulitlah. Tapi kami berharap mereka bisalah toleransi,” jelasnya dihubungi melalui seluler, Jumat (14/10/2022).

 

Penulis  : Desi
Editor    : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU