NINNA.ID – Kebijakan ekstrem PSSI yang memutuskan bahwa Liga 1 berjalan tanpa degradasi, memicu banjir reaksi. Terutama dari kalangan manajemen klub dan netizen dalam negeri.
Melansir dari Republika, Manajer Persipura Jayapura Yan Permenas Mandenas pada Kamis (12/1) mengatakan, PSSI semestinya tidak hanya berfokus pada Liga 1.
“Liga 2 dan Liga 3 juga (harus diperhatikan) mengingat ada sistem promosi dan degradasi sesuai dengan regulasi yang dibuat oleh PSSI dalam kompetisi di Indonesia,” katanya.
Menurut Mandenas, tidak ada alasan bagi PSSI dan PT LIB untuk menunda kompetisi Liga 2. Jika kompetisi Liga 1 sudah bergulir, kata dia, secara otomatis Liga 2 dan Liga 3 juga harus berjalan.
Dia mengungkapkan, dampak penundaan Liga 2 sangat memengaruhi Persipura. Tidak adanya kepastian membuat biaya operasional klub meningkat. Bahkan, kata dia, skuad berjuluk Mutiara Hitam itu hingga kini tidak meliburkan para pemain.
Terpisah, pihak manajemen FC Bekasi City juga menyampaikan keluhan senada. Klub asuhan Jafri Sastra itu menyatakan keputusan PSSI seolah membunuh mimpi dan harapan untuk promosi ke Liga 1 pada musim depan.
“Dihentikannya Liga 2 dan Liga 3 oleh PSSI menjadi pukulan telak bagi FC Bekasi City yang sedang berada dalam posisi pertama di Grup Tengah. Pastinya sedih dan sangat kecewa karena FC Bekasi City dari awal kita bentuk untuk menjadi klub yang profesional di bawah Presiden Klub [Putra Siregar] yang bervisi milenial dan sangat mencintai sepak bola,” ujar Chief Operating Officer (COO) Bekasi City, Wafa Amri dalam rilisnya, dilansir dari CNN.
Wafa pun berharap keputusan PSSI ini masih bisa diubah. Ia mengatakan induk organisasi sepak bola di tanah air perlu memikirkan nasib ribuan seiring dihentikannya Liga 2 dan Liga 3.
PSSI menyatakan bahwa Liga 2 Indonesia musim 2022/2023 dihentikan pelaksanaannya, dan Liga 1 akan tetap berjalan tetapi tanpa degradasi.
Diunggah di laman PSSI, Kamis, keputusan itu diambil dalam rapat Komite Eksekutif PSSI yang digelar di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Kamis.
PSSI menguraikan, ada tiga hal yang melatarbelakangi keputusan tersebut yaitu, pertama, ada permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 musim ini yang mau kompetisi tidak dilanjutkan.
Alasan klub-klub itu, menurut PSSI, lantaran tidak ada kesesuaian antara konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator.
Pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 pun dianggap sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.
Soal kedua, terdapat rekomendasi dari Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan yang menyatakan bahwa sarana dan prasarana di Liga 2 belum memenuhi syarat.
Terakhir, Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2022 yang mengamanatkan proses perizinan baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.
Ketiadaan Liga 2 berimbas pada tidak adanya degradasi di Liga 1 Indonesia musim ini.
Dengan demikian, wakil Indonesia di kompetisi AFC musim 2023-2024 akan ditentukan melalui laga play off yang diikuti oleh juara Liga 1 2021-2022 versus juara Liga 1 2022/2023.
Bukan cuma Liga 2 2022-2023, Liga 3 putaran nasional 2022-2023 juga resmi dihentikan. Bagi Asprov PSSI yang sudah menggulirkan kompetisi Liga 3, kuotanya tetap dapat digunakan pada kompetisi selanjutnya.