Kasus Stunting di Dairi Menurun 1,5 Persen Dibanding Tahun 2021

DAIRI – Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi melalui pendataan yang dilakukan Puskesmas, Agustus 2022, mencatata adanya penurunan angka kasus Stunting sekitar 1,5 persen bila dibanding dari tahun 2021.

“Kalau kita lihat dari data yang ada, terjadi penurunan kasus Stunting di Dairi,” kata Kadis Kesehatan Dairi dr Hendrik Manik usai menghadiri kegiatan Diseminasi hasil pengukuran dan publikasi data stunting tahun 2022 di aula Bappeda Jalan Ahmad Yani Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, Selasa (27/12/2022).

Pun demikian menurut Hendrik, masih ada beberapa desa yang masih cukup tinggi angka Stunting, yakni Desa Polling Anak-Anak di Kecamatan Silima Pungga-pungga dan Desa Sigambir-gambir Kecamatan Siempat Nempu Hulu.

“Desa lokus Stunting itu adalah Desa Polling Anak-Anak di Kecamatan Silima Pungga-pungga sebesar 21,82 persen dan Desa Sigambir-gambir Kecamatan Siempat Nempu Hulu sebesar 20,59 persen,” sebutnya.

BERSPONSOR

Diungkapkan Hendrik hal itu akan menjadi tugas penting dan ekstra Dinkes Dairi. Kepala Puskesmas telah diarahkan agar semua petugas di Puskesmas dan Pustu lebih aktif lagi dalam menurunkan angka Stunting pada tahun 2023 mendatang.

Begitu juga dengan lintas sektoral diharapkan untuk bisa ikut berperan aktif meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Diminta untuk meningkatan sanitasi dan masalah pengadaan air minum yang tentunya dapat menurunkan masalah Stunting.

TERKAIT  Pelayanan Polri Hingga F1H2O Jadi Perbincangan Kapolres Simalungun dengan JMSI

“Kita optimis, Pemkab Dairi dapat menurunkan angka stunting menjadi 4 persen di tahun 2023,” kata Hendrik.

Untuk itu dirinya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki anak balita jangan takut untuk diukur tentang tinggi dan berat badan. Jika anaknya Stunting jangan khawatir dan segera melaporkannya ke Puskesmas yang ada.

BERSPONSOR

“Segera melapor ke Puskesmas apabila melihat pertumbuhan anaknya kurang baik, sehingga bisa diantisipasi dengan memberikan makanan tambahan,” ungkapnya.

“Bila situasi sangat buruk langsung bisa kita rawat ke rumah sakit dan memberikan asupan energi dan kalori yang lebih baik untuk peningkatan berat badan anak tersebut,” sambungnya.

Kepada ibu-ibu dan keluarga yang mempunyai balita agar menjaga balitanya dengan baik. Berikan anak-anaknya makanan yang sehat betul dengan gizi berimbang, sehingga anak-anaknya tidak ada yang Stunting.

Ditambahkannya, kepada remaja putri atau calon ibu rumah tangga yang ingin memiliki anak untuk rutin mengkonsumsi vitamin yang bisa menambah zat besi atau penambah darah. Vitamin dan suplemen itu dapat diperoleh di Puskesmas.

- Advertisement -

“Jadi itu harus di diminum satu tablet setiap minggu, agar mencegah supaya dia tidak anemia. Apabila nanti sudah menikah dan hamil tidak melahirkan anak yang Stunting, ” tutupnya.

Penulis  :  Fajar
Editor    :  Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU