Simalungun, NINNA.ID-Di balik gemerlapnya Parapat, hanya tujuh menit dari Pantai Bebas yang ramai, ada sebuah permata tersembunyi yang siap merebut hati siapa saja: Kampung Girsang.
Sebuah kampung yang bukan hanya hidup dalam denyut tradisi Batak Toba yang kuat, tetapi juga memeluk pengunjung dengan keindahan alamnya yang memesona—sebuah miniatur Firdaus di jantung Sumatera.
Warisan Leluhur yang Hidup
Sejarah Kampung Girsang adalah kisah perjalanan panjang para keturunan Sinaga, bermula dari Urat, Samosir, hingga menetap di perbukitan subur ini.
Dari tangan dan peluh para leluhur, terbentuklah lima huta (kampung kecil): Sidasuhut, Sidallogan, Simaibang, Simandalahi, dan Simanjorang—nama-nama yang hingga kini masih hidup, mengalir dalam darah keturunan mereka yang setia menjaga tanah ini.
Walau berada di Kabupaten Simalungun, Girsang tetap kental dengan budaya Batak Toba. Di sini, bahasa Batak Toba bergema di tiap sudut, adat perkawinan dijalankan penuh hormat, dan marsiadapari—semangat gotong royong—mengikat erat komunitas.
Panorama Alam: Hamparan Mimpi di Dunia Nyata
Girsang menyuguhkan lanskap yang sulit ditandingi. Bukit-bukit hijau membentuk amfiteater alami. Sawah bertingkat bagaikan mosaik hijau, membentang mengikuti kontur lembut pegunungan.
Di puncak Bukit Simumbang, di ketinggian hampir 1.200 meter, mata Anda akan dimanjakan oleh panorama Danau Toba yang seakan tak bertepi, membalut kota Parapat yang tenang.
Di kaki bukit, Anda akan menemukan Sitombom, lokasi magis di mana sawah dan ladang berpadu, menunjukkan kegigihan para petani yang membentuk teras-teras indah dengan tangan mereka sendiri.
Datanglah di musim panen, saat hamparan padi menguning bagai lautan emas, atau saat masa tanam, ketika gradasi hijau muda menyapu pandangan Anda.
Jangan lewatkan pula Sigala-Gala, jalur menuju air terjun tersembunyi, tempat di mana udara segar dan aroma tanah basah menghidupkan kembali semangat Anda.
Di antara semua itu, tersembunyi pula hutan lebat yang menjadi rumah bagi Siamang, burung Enggang, dan bahkan Beruang Madu—jejak kecil Firdaus di bumi.

Budaya yang Tetap Menyala
Di tengah perubahan zaman, Girsang tetap mempertahankan jantung budayanya. Rumah Batak tua di Huta Simandalahi kini telah dipugar, berdiri gagah tanpa paku, seakan ingin membisikkan cerita ratusan tahun yang lalu.
Di kolong rumah, dahulu tempat memelihara ternak, kini menjadi gudang, tetap menjadi bagian penting kehidupan sehari-hari.
Anak-anak Girsang tumbuh akrab dengan alam. Sejak kecil, mereka belajar bertani, berjalan di jalanan berbatu tanpa alas kaki, mengayuh parang sambil menantang bahaya alam liar.
Sebuah generasi yang dibentuk oleh kerja keras, keberanian, dan cinta terhadap tanah mereka.
Didorong oleh semangat swadaya, beberapa komunitas warga mulai membangun Girsang menjadi kampung wisata berbasis budaya dan alam.
Jalan ke Bukit Simumbang diperbaiki, ribuan bibit pohon ditanam, dan sopo-sopo (pondok) cantik dibangun di pematang sawah untuk tempat beristirahat wisatawan.
Selain Simumbang, Bukit Sirikki juga ada. Bukit yang ditumbuhi pohon-pohon pinus ini kini memiliki sejumlah fasilitas modern.
Kamu suka mendaki bukit? Ini bukit yang cocok untukmu berolahraga. Di sana terdapat sejumlah fasilitas berupa pondok selfie, warung, tempat duduk, dan toilet.
Selain berkunjung, untuk akomodasi kamu tidak perlu khawatir. Beberapa rumah di Kampung Girsang kini juga siap disulap menjadi homestay sederhana, memberikan Anda kesempatan untuk hidup sejenak seperti warga lokal.
Keluruhan Girsang adalah potret ketulusan: 1.157 penduduk dari 470 keluarga, sebagian besar adalah petani gigih yang tetap menjaga warisan leluhur di tengah gelombang modernisasi.
Di sini, Anda bukan hanya akan melihat pemandangan, tetapi juga menyelami cara hidup yang penuh makna.
Datanglah dan Rasakan Sendiri
Apakah Anda pencinta alam? Pemburu budaya? Atau sekadar pencari ketenangan? Kampung Girsang menunggu Anda dengan tangan terbuka.
Menyusuri jalan-jalan kecilnya, mendengar cerita warga tentang masa menanam ataupun panen, atau sekadar duduk di punggung perbukitan sembari menatap Danau Toba di kejauhan, Anda akan merasakan sesuatu yang tidak dapat diceritakan—hanya bisa dirasakan: kehangatan, keindahan, dan ketulusan.
Kampung Girsang bukan hanya sebuah destinasi. Ini adalah pengalaman hidup.