Sering Dikeluhkan Wisatawan

Jalan Menuju Aek Rangat Berlubang, Siang Berdebu Malam Gelap Gulita

Samosir, NINNA.ID– Jalan menuju Aek Rangat Pangururan di beberapa tempat berlubang. Jalan yang berlubang di siang panas hari menyebabkan debu berterbangan. Saat hujan deras menyebabkan kubangan.

Di malam hari karena lampu penerangan jalan tidak ada kerap menyebabkan pengguna jalan terjatuh.

Menurut masyarakat setempat, kondisi jalan berlubang ini sudah berlangsung selama lebih dari setahun.

 

BERSPONSOR
Jalan Aek Rangat Berlubang
Jalan Aek Rangat Berlubang (foto © Damayanti)

Warga telah berupaya untuk meminta dukungan agar pemerintah segera memperbaiki jalan.

Akan tetapi hingga Kamis 22 Agustus belum ada kabar rencana pemerintah untuk memperbaiki jalan tersebut.

Tidak hanya jalan menuju Aek Rangat, jalan sekitar Aek Rangat juga terdapat lubang yang menyebabkan pengguna kendaraan terpaksa harus mengerem, memperlambat laju kendaraan mereka agar tidak jatuh.

Jalan berlubang ini khususnya dapat ditemukan di depan Hotel Grand Dainang Aek Rangat.

BERSPONSOR
JALAN AEK RANGAT
Jalan di depan Hotel Grand Dainang Aek Rangat berlubang (foto © Damayanti)

Menurut salah satu warga yang tinggal di sekitar Aek Rangat, jalanan berlubang disebabkan tidak adanya parit. Tiap hujan, air tergenang di jalan. Lama-kelamaan jalan jadi rusak.

Lubang di jalan semakin lebar dan di saat bersamaan lampu jalan tidak tersedia. Kondisi ini menyebabkan para pengguna tidak nyaman melintasi jalan ini.

TERKAIT  Covid Kian Parah di Beijing, Rumah Duka dan Krematorium Padat Jenazah

“Orang sering jatuh dari sepeda motor. Apalagi tergenang air. Mohon perhatian Pemkab Samosir melalui Dinas Pariwisata. Tolong ini ditanggapi. Tamu kami kerap bertanya tentang jalan yang berlubang dan lampu penerangan yang tidak ada,” ujar Pengelola Hotel Sitio-tio Aek Rangat Pangururan.

JALAN AEK RANGAT
Jalan Aek Rangat Berlubang (foto © Damayanti)

Retribusi di Aek Rangat

- Advertisement -

Pemerintah Kabupaten Samosir sejak dulu telah mengutip retribusi di objek wisata Aek Rangat. Akan tetapi, keadaan objek wisata ini sama sekali terbaikan.

Tidak ada imbal jasa atau balasan yang dilakukan oleh Pemkab kepada objek wisata tersebut.

Selama ini, menurut sejumlah pemilik kolam Aek Rangat, petugas yang mengutip retribusi ataupun Pemkab Samosir tidak pernah lakukan apapun untuk peningkatan usaha mereka.

Data yang terpampang di Kantor Dinas Pariwisata Samosir menunjukkan lima objek wisata dengan jumlah pengunjung tertinggi per 01 Januari hingga 31 Desember 2023 salah satunya adalah Aek Rangat.

Sekalipun Aek Rangat berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Samosir, tindakan nyata Pemkab Samosir untuk mengurus, merawat dan meningkatkan performa objek wisata ini tidak terlihat.

Penulis/Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU