Ingin penuhi janji, peternak ini jual murah ayam ternaknya dengan harga 20ribu per ekor. Megawaty yang belakangan ini kerap diprotes warga Desa Sampali Percut Sei Tuan berupaya untuk memenuhi janjinya. Dalam surat perjanjian yang ia tandatangani ia harus menutup peternakannya pada 10 November 2022.
Belum mampu menutup peternakannya karena jumlah ayam masih ada ribuan ekor, ia meminta warga agar membantu untuk menjual ayam-ayam tersebut.

“Aku gak maksud untuk mencemari lingkungan. Aku juga bingung. Ibu-Ibu bantulah jualkan,” ujar Megawaty, pemilik ternak di Jalan Cemara Abadi kepada warga sekitar yang berdatangan pada Selasa 22 November.
Masyarakat setempat sepakat akan membantu Mega untuk menjualkan ayam-ayam tersebut. Para kaum hawa tersebut menyatakan tidak keberatan Mega menjalankan usaha di sekitar rumah asalkan bukan peternakan ayam.
“Bukalah pabrik roti atau jajanan, pasti kami warga di sini akan bekerja samamu. Sangat senang kepadamu! Tapi janganlah peternakan ayam, lalatnya itu loh! Penyakit itu!” ujar Lia, warga berdomisili di Jalan Cemara Abadi.
Sebelumnya, masyarakat sempat merasa geram karena menganggap Megawaty sengaja mengulur-ulur waktu untuk menutup peternakan ayam tersebut. Warga gerah karena selama ini pabrik tersebut telah menjadi sarang lalat dan serangga. Warga merasa risih, jijik dan tidak nyaman akibat dikerumuni lalat.
Sarang Lalat
Pabrik tersebut dianggap memicu penyakit bagi warga sekitar. Kerumunan lalat-lalat telah menyebabkan para pelanggan meninggalkan kedai milik warga sekitar. Warga yang tinggal sekitar 1-kilometer dari pabrik juga masih terkena dampak kerumunan lalat.

Masyarakat selama ini telah berkali-kali menjumpai Megawaty, Hendra dan orang tuanya yakni Alim untuk memprotes dampak kegiatan peternakan tersebut. Namun, aduan langsung tersebut tidak digubris.
Sebaliknya, pemilik peternakan dinilai malah terus menambah jumlah ayam. Belakangan, masyarakat melapor ke Kepala Desa Sampali dan para pejabat di desa tersebut. Dua kali rapat di Desa Sampali berujung pada Surat Perjanjian atau Surat Pernyataan yang dibuat oleh Megawaty untuk menutup pabrik ternak tersebut.
Menurut Megawati, salah satu kendala menutup pabrik tersebut ia harus mencari penampung telur dan ayam. Ia meminta masyarakat membantunya mencari pembeli telur dan ayam miliknya.