TOBA– Perlahan-lahan impian Presiden Jokowi agar desa-desa dapat lebih makmur berkat adanya sektor wisata, hampir terwujud. Ini terbukti adanya sejumlah desa yang sudah menjajakan jasa wisata mereka melalui homestay atau penginapan. Salah satunya Desa Lumban Gaol, desa yang terletak di Balige Kabupaten Toba. Lebaran lalu, desa ini berhasil menerima hingga 70 tamu yang menginap.
Berdasarkan catatan pengelola desa wisata, sejumlah tamu berasal dari Samosir, Medan, Aceh dan Bukit Tinggi. Dari antara tamu-tamu tersebut, ada yang menginap hingga 2 malam. Pada umumnya mereka memilih menginap karena akan melakukan perjalanan jauh. Adanya homestay Lumban Gaol ini memudahkan mereka beristirahat di desa sembari menunggu mentari terbit untuk melanjutkan perjalanan liburan.
Desa wisata yang telah berdiri sejak 2020 ini telah memasarkan homestaynya melalui digital marketing tiket.com, booking.com. Pengelola pun berencana untuk memiliki website sendiri dan mendaftarkan desa wisatanya ke Traveloka.
Meski demikian, ada pula tamu yang datang langsung memesan kamar berkat adanya promosi yang dilakukan pengelola melalui kanal media sosial.
Sebagaimana desa wisata yang ada di Geopark Kaldera Toba, Desa Wisata Lumban Gaol menyajikan pemandangan alam untuk membuat suasana hati tamu lebih baik. Desa ini pun tidak jauh dari Danau Toba yang memungkinkan para pengunjung berenang di danau, melihat sunset dan tentu yang tidak kalah menarik, mencicipi kuliner asli Kabupaten Toba.

Jika tahun-tahun sebelumnya, Desa Lumban Gaol menyediakan atraksi untuk menghibur para pengunjung, tahun ini, karena rata-rata kru agak sibuk, pada Lebaran kali ini desa ini tidak menampilkan atraksi. Namun, di hari libur panjang berikutnya Desa Lumban Gaol berencana akan mementaskan acara yang dapat memeriahkan suasana liburan.
Misi Desa Wisata
Misi desa wisata oleh Jokowi dan Geopark oleh UNESCO berjalan beriringan yakni memberdayakan masyarakat lokal. Program Desa Wisata turut mendukung pencapaian Geopark Kaldera Toba untuk poin pertama rekomendasi UNESCO yakni pemberdayaan masyarakat.
Homestay menjadi salah satu pendukung desa wisata. Sebab, para pengunjung dapat menikmati pengalaman suasana desa dengan bermalam di lokasi tersebut. Homestay juga merupakan rumah warga setempat sehingga para pengunjung dan tamu dapat menjalin keakraban saat berkunjung.
Sebenarnya, konsep seperti ini sudah lama dijalankan oleh suku Batak Toba yang senang menerima tamu ataupun kerabat mereka yang sedang berkunjung ke rumah. Biasanya pada hari libur khususnya pergantian akhir tahun, para perantau pulang ke kampung mereka. Biasanya para perantau senang membawa oleh-oleh untuk keluarga atau kerabat mereka di kampung. Lalu sesampainya di kampung mereka akan menikmati suasana persaudaraan atau keakraban di kampung.
Nah, kali ini konsep seperti itu dijadikan model bisnis dalam pariwisata lewat Desa Wisata. Apapun, namanya atau konsepnya, tujuan paling mulia yakni meningkatkan pendapatan warga desa. Melalui ini, Pemerintah bermaksud meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat di desa, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan.
So, buat bro dan sista, jika nanti kamu liburan, pertimbangkanlah untuk menghabiskan waktumu dan uangmu ke Desa Wisata. Tidak hanya Desa Wisata Lumban Gaol saja, desa wisata manapun yang kamu sukai. Mari berkontribusi memajukan desa dengan memilih menginap di homestay masyarakat setempat. Oya, jika nanti kamu berencana menginap di homestay Desa Lumban Gaol, dapat menghubungi Lisbeth Panjaitan di 0813-7069-9742.
Penulis : Damayanti Sinaga
Editor   : Mahadi Sitanggang