NINNA.ID – Harun Yahya, penceramah asal Turkey oleh Pengadilan Istanbul divonis 8.658 tahun penjara. Harun Yahya alias Adnan Oktar didakwa atas kejahatan pelecehan seksual hingga pemerasan, pencucian uang, dan spionase.
Bersama 10 orang terdakwa lainnya, masing-masing dihukum 8.658 tahun penjara. Harun Yahya dipandang para kritikus sebagai pemimpin aliran sesat;
Dia mulai dikenal karena program-programnya di saluran televisi online A9 dan sering dikecam oleh para pemimpin agama Turkiye.
Pemerintah pernah melakukan tindakan tegas terhadap organisasinya pada tahun 2018 sebagai bagian dari penyelidikan oleh unit kejahatan keuangan polisi kota.
Harun Yahya atau Oktar selalu dikelilingi dengan wanita muda yang dia sebut “anak kucing”. Para perempuan muda ini dikatakan cinta kepadanya dan sering mengenakan pakaian terbuka saat dia menyampaikan pendapat tentang masalah agama dan politik.
Siapa Harun Yahya?
Harun Yahya atau Adnan Oktar mulai mendulang popularitas sebagai pemimpin sebuah kelompok relijius kecil di Universitas Istanbul pada tahun 1980-an.
Dia menarik minat pemuda Istanbul yang kaya dan berpengaruh, dengan membawa nama Islam.
Melansir Hurriyet Daily News, sepak terjang Adnan Oktar itu terdokumentasikan dalam buku berjudul The Mahdi Wears Armani: An Analysis of The Harun Yahya Enterprise yang ditulis oleh Anne Ross Solberg, dan dipublikasikan oleh Sodertorn University di Swedia.
Oktar kerap menyerukan anti Yahudi, anti Freemason, anti Komunis, dan serangkaian teori konspirasi lainnya. Ini berhasil membuatnya semakin populer.
Pada tahun 1987, dia menerbitkan buku setebal 550 halaman berjudul Judaism and Freemasonry.
Dalam buku itu, dia mengatakan bahwa kaum Yahudi dan Freemason telah berhasil menyusup ke institusi negara Turkiye, berupaya untuk mendegradasi moral, spiritualitas, dan relijiusitas warga Turki.
Saking larisnhya, buktu itu dicetak hampir 100.000 kali. Berselang beberapa waktu kemudian, Oktar ditahan oleh pemerintah Turkiye atas tuduhan mengampanyekan revolusi teokratik.
Dia akhirnya harus mendekam selama 19 bulan di penjara, dan 10 bulan di antaranya dihabiskan di rumah sakit jiwa. Hasil diagnosis dokter menunjukkan bahwa Adnan Oktar mengidap gangguan kepribadian obsesif-kompulsif dan skizofrenia.
Editor : Mahadi Sitanggang