Harga Telur Ayam Turun Jelang Idul Fitri, Apa yang Terjadi?

NINNA.ID-Menjelang Idul Fitri, permintaan terhadap bahan pangan biasanya meningkat, termasuk telur ayam. Namun, kondisi tahun 2025 menunjukkan fenomena yang berbeda. Alih-alih melonjak, harga telur ayam justru mengalami penurunan.

Tren ini menarik perhatian banyak pihak, terutama para peternak dan konsumen.

Berdasarkan pengamatan di wilayah Pantai Labu, Deli Serdang, harga telur ayam arab yang sebelumnya mencapai Rp1.800 hingga Rp2.250 per butir pada tahun 2024, kini hanya dijual sekitar Rp450 per butir.

Sementara itu, harga telur ayam ras di tingkat produsen berkisar Rp1.200 per butir. Penurunan ini mulai terasa sejak awal tahun 2025 dan semakin terlihat menjelang Idul Fitri.

Kondisi serupa juga terjadi di pasar tradisional Lubuk Pakam, Deli Serdang. Harga telur ayam ras di tingkat konsumen mengalami penurunan sekitar Rp150 hingga Rp200 per butir.

Naga Mas Telur
Foto sekadar liustrasi

Dari hasil observasi, penurunan harga ini dipicu oleh melimpahnya pasokan telur ayam arab yang akhirnya turut menekan harga telur ayam ras. Over supply di Deli Serdang menjadi faktor utama di balik turunnya harga telur.

Menurut para peternak, melimpahnya pasokan ini disebabkan oleh meningkatnya produksi dari peternak yang bekerja sama dengan perusahaan pakan.

Selain itu, harga telur ayam arab yang lebih murah membuat masyarakat beralih dari konsumsi telur ayam ras ke telur ayam arab, sehingga semakin menekan harga telur ayam ras di pasaran.

BERSPONSOR
TERKAIT  2 Hari Lagi Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022

Kondisi ini perlu diantisipasi oleh pemerintah. Jika harga telur ayam terus menurun, dikhawatirkan peternak akan mengalami kerugian dan beralih mengurangi jumlah indukan petelur.

Hal ini bisa berdampak pada berkurangnya produksi telur dalam jangka panjang, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan harga yang drastis di kemudian hari.

Selain itu, peternak telur ayam menghadapi tantangan lebih besar dibandingkan dengan peternak ayam pedaging. Produksi telur memerlukan waktu yang lebih lama dan biaya yang tidak sedikit.

Saat ini, harga telur ayam di berbagai pasar tradisional masih terpantau stabil di kisaran Rp1.500 hingga Rp2.000 per butir.

- Advertisement -

Akan tetapi, jika harga di tingkat produsen tidak kembali ke atas Rp1.360 per butir, ada kemungkinan harga telur ayam akan terus turun hingga Idul Fitri.

Fenomena ini menjadi pengingat bahwa stabilitas harga pangan memerlukan regulasi dan pengawasan yang lebih baik.

Dengan keseimbangan antara produksi dan permintaan, diharapkan peternak tetap mendapatkan keuntungan yang layak tanpa memberatkan konsumen.

Penulis: Benjamin Gunawan
Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU