NINNA.ID – Hakordia (Hari Anti Korupsi Sedunia) merupakan momentum perlawanan terhadap ancaman serius selain perang dan teroris. Korupsi menjadi salah satu kejahatan luar biasa yang dihadapi oleh setiap bangsa dan negara. Korupsi turut merubah perilaku korup yang membahayakan pembangunan sosial, ekonomi, bahkan berpotensi melemahkan institusi demokrasi dan supremasi hukum.
Untuk menekan kejahatan ini, baik di tingkat negara, kawasan, dunia telah menetapkan tanggal 9 Desember sebagai Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).
Peringatan yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran setiap orang betapa buruknya dampak yang ditimbulkan dari praktek korupsi.
Adapun latar belakang Penetapan Hari Antikorupsi Sedunia berangkat dari kesadaran PBB mengenai dampak negatif yang ditimbulkan dari praktek korupsi.
30 Oktober 2003, Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan menyampaikan secara terang-terangan betapa besarnya dampak negatif dari praktek korupsi untuk masyarakat miskin.
“Praktik korupsi sangat melukai perasaan kaum miskin. Korupsi menjadi penyebab utama memburuknya perekonomian suatu bangsa, dan menjadi penghalang upaya mengurangi kemiskinan dan pembangunan,” kata Kofi Annan di hadapan 191 anggota Majelis Umum PBB pada 30 Oktober 2003.
Laman un.org menyebutkan, sehari setelah pernyataan Kofi Annan tersebut, Sidang Majelis Umum ke-58 langsung mengadopsi Konvensi PBB Menentang Korupsi pada 31 Oktober 2003.
Kofi Annan diminta menunjuk Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) sebagai sekretariat untuk Konferensi Negara Pihak Konvensi (resolusi 58/4).
Dimulai hari itu, 188 pihak telah berkomitmen terhadap kewajiban antikorupsi dalam konvensi PBB tersebut.
Penetapan Hari Antikorupsi Sedunia ini pun dirasa krusial untuk menunjukkan pengakuan universal akan pentingnya tata kelola yang baik, akuntabilitas, dan komitmen politik.
Satu hal tak boleh dilupakan, penetapan Hari Antikorupsi Sedunia juga sebagai langlah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memberantas dan mencegah praktek korupsi.
Pada tahun ini, Hakordia 2022, PBB menyoroti tentang pentingnya hubungan antikorupsi dan perdamaian, keamanan dan pembangunan.
Masih dari laman un.org, upaya penanggulangan kejahatan luar biasa ini merupakan hak dan tanggung jawab semua orang.
Seperti yang ditekankan PBB: diperlukan kerja sama dan kesadaran dari semua aktor, mulai dari negara, pejabat pemerintah, pegawai negari, aparat penegak hukum, masyarakat sipil, akademisi, sektor swasta hingga media untuk melawan korupsi.
Untuk tema Hakordia di Indonesia, penyelenggaranya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan mengangkat tema “Indonesia Pulih Bersatu Berantas Korupsi”.
Terdapat sejumlah kegiatan yang dilaksanakan KPK dalam memperingati Hakordia pada 9-10 Desember yang berpusat di Hotel Bidakara, Jakarta.
Salah satu kegiatan itu direncankan: sejumlah pameran dari berbagai kementerian, lembaga negara, BUMN, serta BUMD.
Masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat menghadiri workshop yang diselenggarakan KPK. Kelanjutan Hakordia 2022 di Indonesia, masyarakat bisa mengikuti kegiatan jalan santi di komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, bersama para pimpinan dan pegawai KPK, pada 11 Desember nanti.
Editor : Mahadi Sitanggang