NINNA.ID – Gegara salah gunakan tampon buat pembalut, gadis asal AS ini jadi korban dan beritanya jadi viral. Tampon merupakan produk menstruasi yang tidak begitu populer di Indonesia dibandingkan pembalut. Seiring perkembangan pemasaran sekarang, beberapa ulasan penggunaannya mulai muncul dalam beberapa tahun belakangan di dalam negeri.
Penggunaan tampon yang kurang tepat sebagai pembalut ternyata bisa berakibat fatal. Inilah yang dialami oleh gadis asal Amerika Serikat bernama Melanie Galeaz. Lewat akun TikToknya, @MelanieGaleaz, gadis berusia 22 tahun berbagi kisah kepada publik, agar pengalamannya itu bisa dijadikan pelajaran.
Selama duduk di bangku sekolah, Melanie mengungkapkan bahwa dia mulai mengalami nyeri tubuh secara tiba-tiba dan beberapa gejala “menjijikkan” yang mempengaruhi bagian Miss-V nya. Melanie saat itu tidak bisa merinci apa yang salah dengan area vaginanya. Namun, ia memastikan bahwa bau vaginanya bahkan bisa sangat busuk.
Kala itu Melanie yang baru 14 tahun mengaku sudah berupaya untuk berkonsultasi ke dokter tentang nyeri tubuh dan beberapa masalah di Miss-V yang ia alami, perihal penggunaan tampon sebagai pembalut. Namun, ia tidak mendapatkan diagnosa yang jelas karena dokter tersebut cenderung mengabaikannya.
“Dokter itu agak mengabaikan saya, dan dia kejam dan menakutkan. Ini benar-benar menjijikkan dan memalukan, dan aku hanya tidak ingin menghadapinya,” ujar Melanie dalam videonya.
Tampon merupakan salah satu metode alternatif pembalut untuk menyerap aliran darah menstruasi. Tampon dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina dengan atau tanpa aplikator. Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mencatat, tampon dimaksudkan untuk digunakan sekali, dibuang.
“Tampon tidak boleh digunakan lebih dari sekali,” mereka menegaskan, dikutip dari situs webnya, Selasa (27/12/2022). FDA menekankan bahwa selama menggunakan tampon saat menstruasi, penting untuk mengetahui cara menggunakannya dengan aman.
Terkait penggunaan secara aman, pihaknya merekomendasikan, pertama, mengikuti semua petunjuk berlabel. Bahkan jika Anda pernah menggunakan tampon sebelumnya, baca petunjuk di kemasannya.
Kedua, cuci tangan Anda sebelum dan sesudah menggunakan tampon. Ini akan membantu mengurangi penyebaran bakteri. Lalu, hanya gunakan tampon saat Anda sedang menstruasi. Tampon tidak dimaksudkan untuk digunakan pada waktu lain atau untuk alasan lain.
Keempat, ganti tampon setiap empat hingga delapan jam. Jangan pernah memakai tampon tunggal selama lebih dari delapan jam sekaligus. Kelima, gunakan tampon dengan daya serap terendah yang dibutuhkan. Jika bisa memakai satu tampon hingga delapan jam tanpa menggantinya, daya serapnya mungkin terlalu tinggi.
Kemudian, hubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami nyeri, demam, atau gejala tidak biasa lainnya. Jika merasa tidak nyaman, nyeri, atau mendapati gejala tidak terduga lain, seperti keluarnya cairan yang tidak biasa saat mencoba memasukkan atau memakai tampon, atau jika mengalami reaksi alergi, hentikan penggunaan tampon dan hubungi penyedia layanan kesehatan.
Terakhir, FDA menyebut, penting mengetahui tanda-tanda sindrom syok toksik (TSS) dan cara mengurangi risikonya. Gejala dan tanda TSS mungkin termasuk demam mendadak, muntah, diare, pingsan, atau perasaan seperti akan pingsan saat berdiri, pusing, atau ruam yang terlihat seperti terbakar sinar matahari.
Jika mengalami gejala-gejala ini selama atau segera setelah menstruasi, hentikan penggunaan tampon dan segera dapatkan bantuan medis. Demi mengurangi risiko TSS, gunakan tampon dengan daya serap terendah yang diperlukan, kenakan tampon tidak lebih dari delapan jam, lalu buang, dan gunakan tampon hanya saat Anda sedang menstruasi.
Lalu, bagaimana cara memasang tampon dengan benar? Tampax menyebutkan langkah pertama adalah mencuci tangan dulu. Lalu, buka bungkus tampon dan pastikan Anda tahu cara kerjanya. Jika belum pernah benar-benar melihat tampon, mungkin terlihat mengintimidasi, tapi tampon itu ada di dalam aplikatornya.
Aplikator memudahkan memasukkan tampon ke dalam vagina. Beberapa plastik; ada yang karton; keduanya dapat digunakan dengan aman. Aplikator memiliki tabung luar lebih besar yang menahan tampon, area “pegangan” tempat Anda akan memegangnya, dan tabung yang lebih kecil di ujungnya dengan tali yang keluar. Tabung yang lebih kecil sebenarnya adalah “plunger” yang Anda gunakan untuk mendorong tampon keluar saat menggantinya.
Kiat Memasang Tampon sebagai Pembalut
Temukan vagina Anda. Ambil cermin dan lihatlah untuk memastikan Anda terbiasa dengan lubang vagina tempat tampon akan ditempatkan. Kemudian, bersikaplah secara nyaman dan siap untuk memasukkan tampon.
Temukan posisi nyaman yang memungkinkan Anda rileks dan tetap menjangkau vagina. Kebanyakan orang akan duduk di toilet atau berdiri sambil sedikit berjongkok untuk memasukkan tampon, tapi Anda juga dapat mencoba berbaring atau menopang satu kaki di pijakan atau permukaan lain yang ditinggikan.
Yang paling penting adalah menarik napas dalam-dalam. Jika menekan bokong atau otot-otot di sekitar vagina, memasukkan tampon tidak akan semudah itu.
Langkah berikutnya, yakni mengatur ujungnya. Pegang tampon pada pegangannya, dengan bagian yang lebih kecil tepat di atas pendorong, dan letakkan ujung tampon di lubang vagina Anda.
Setelah ujungnya terpasang, arahkan tampon ke punggung bawah, bukan lurus ke atas. Vagina Anda tidak langsung masuk ke tubuh Anda, sebenarnya memiliki sedikit sudut. Menemukan sudut yang tepat untuk Anda juga dapat membantu membuatnya terasa lebih nyaman untuk disisipkan.