HUMBAHAS – Kepala Desa Tipang, Juanda Sihombing, baru-baru ini menyampaikan pesan penting kepada mahasiswa, khususnya yang sedang magang di desanya. Kelompok intelektual muda ini dituntut memiliki gagasan yang inovatif, yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran teman-teman Mahasiswa di Desa Tipang. Semoga kehadiran teman-teman bisa membuat wawasan warga semakin terbuka. Silahkan teman-teman berkarya, kami akan membantu dalam hal apapun yang bisa kami bantu,” ujar Juanda.
Tidak dapat dipungkiri, untuk mengembangkan sektor pariwisata memang dibutuhkan kerjasama yang baik antara berbagai stakeholder yang saling terkait, yaitu pemerintah, masyarakat termasuk mahasiswa dan swasta. Terlebih di Kawasan Danau Toba yang sudah mendapat status Destinasi Superprioritas (DSP).
Dari kalangan akademisi, tentu juga diharapkan bahkan dituntut memberikan sesuatu yang baru, yang sama sekali belum diketahui bahkan terfikirkan orang desa. Sebab itulah, yang dilakukan oleh Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung mengirimkan 6 mahasiswa ke Desa Wisata Tipang untuk mengikuti program magang, dituntut punya gagasan yang lebih inovatif.
“Kami berharap teman-teman mahasiswa magang ini dapat menemukan informasi baru tentang Desa Tipang, yang sebelumnya belum kami ketahui,” ujar Sekretaris Desa Tipang Hobbin Manalau.
Selama magang, mahasiswa diminta menerapkan ilmu pengetahuan dari kampus untuk menggali dan mengolah informasi Desa Wisata Tipang. Tidakpun terlalu berlebihan menemukan sesuatu yang baru dan luar biasa, sejauh mana penerapan Sapta Pesona di tengah masyarakat Desa Tipang, bisa menjadi bahan bagi mahasiswa itu.
Di sektor pawisata misalnya, karena Desa Tipang sebagai salah satu peraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (AWDI), bagaimana hubungan pertumbuhan ekonomi desa dengan karakter masyarakat setempat. Banyak yang menjadi variabel, seperti cara berinteraksi langsung dengan para wisatawan, jasa dan produk lokal yang ada.
Kesimpulannya, melalui penelitian itu diharapkan ada informasi terbaru serta terobosan inovatif yang akan memudahkan pengembangan Desa Tipang ke depan, khususnya dalam kepariwisataan.
Program magang yang singkat itu, menurut perangkat desa setempat, harusnya memberi manfaat ganda. Selama tiga bulan, homestay yang ada di sana terpakai dan kebutuhan sehari-hari mahasiswa yang disediakan pasar lokal tentu menciptakan perputaran ekonomi. Dampak gandanya, tentu desa mendapatkan edukasi dari mahasiswa.
Penulis : Gomgom Lumbantoruan
Editor   : Mahadi Sitanggang