SIMALUNGUN – Kabar yang sangat luar biasa datang dari Simalungun. CHIANKU dari Sihoda (Simalungun Home Dancer) akan berbagi pengalaman mereka.
Pengalaman yang sangat membanggakan Indonesia dan tentunya Simalungun secara khusus. Para gadis cantik nan piawai dalam menari ini, mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dengan membawakan Tortor Simalungun.
Setelah mendapatkan undangan dari CIOFF Indonesia – organisasi non-profesi dan organisasi budaya internasional ini sudah menjadi partner resmi UNESCO – para penari Tortor Simalungun yang cantik, dengan segala upaya mengumpulkan sedikit demi sedikit pundi-pundi untuk modal mereka menuju Yalova – Turkey.
Tak disangka, dukungan mengalir dan akhirnya semua biaya perjalanan rombongan yang akan berangkat menuju Turkey dapat terkumpulkan.
Sanggar Seni Sihoda Goes to “34th Folkdance Festival and 22nd Golden Carnation Contest” dari tanggal 31 Agustus hingga 5 September yang lalu. Kesempatan yang langka dan luar biasa bagi Tortor Simalungun.
Saat berbagi kisah kepada NINNA.ID, CHIANKU Laura Tias Avionita Sinaga Founder dan sekaligus koreografer Sanggar Seni Sihoda menjelaskan, keberangkatan mereka dari Jakarta menuju Turkey pada tanggal 29 Agustus bersama dengan perwakilan Indonesia lainnya.
Boru Sinaga yang berusia 24 tahun ini menjelaskan, team Sanggar Sihoda terdiri team yang beranggotakan Selvia Nelly Sri Rejeki Sitanggang (19 tahun), Sapna Sani Hutasuhut (20 tahun), Sonya Mentari Sinaga (23 tahun), Anggun Tamara (19 tahun) dan Delima Armaintan Damanik (18 tahun).
Sedangkan official yang turut mendampingi para penari ada Dr Sarmedi Purba (Ketua DPP Partuha Maujana Simalungun) dan Jabetson Purba (Bendahara Umum PB7KS Promosi Budaya 7 Kerajaan Simalungun).

Tiba di Turkey pada tanggal 30 Agustus, Sihoda langsung perform perdana di Pusat Kota Yalova, Propinsi Yalova Turkey, dengan membawakan tari garapan baru Simalungun “Pemetik Teh.”

Dari antara semua Leader yang ikut serta, CHIANKU Laura merupakan koreografer termuda.
“Sangat bangga sekali bersama leader dan rombongan penari dari berbagai negara yang ikut serta” cerita Laura dengan haru.
Performance di hari kedua, Sihoda membawakan tari kreasi Hita Simalungun di Kota Subasi Propinsi Yalova Turkey.
Hari keempat tari garapan baru Simalungun “Ilah Panak Boru OUO” dibawakan di Kota Termal, Propinsi Yalova Turkey.
Dilanjutkan hari kelima Sihoda membawakan tari kreasi medley Simalungun (Haroan Bolon, Manduda, Martonun, Serma Dengan-dengan) di Kota Cinarcik Propinsi Yalova Turkey.
Hal yang sangat membanggakan dari para team Sihoda saat malam final di hari keenam sekaligus penampilan terakhir dari Sihoda, Indonesia menyabet dua gelar juara.
Juara Kedua Umum dan The Best Authentic Costum. Keceriaan yang sangat luarbiasa tampak di video yang setiap hari mereka siarkan melalui sosial media Sihoda.

Prestasi yang sangat membanggakan ini menginspirasi banyak orang khususnya anak muda di Kawasan Danau Toba.
Pengalaman Sihoda menjadikan semangat bagi banyak orang untuk lebih mencintai budayanya.
Ada pertanyaan terakhir dari NINNA.ID yang jawabannya melegakan hati Bro NINNA.ID lho. Para gadis pecinta budaya yang cantik-cantik ini belum punya kekasih.
Bagi yang ingin mengenal lebih dekat, pantengin media sosial mereka, dengan senyum manisnya mereka akan menyambut bro juga sista yang ingin berteman.
Penulis : Febe
Editor : Mahadi Sitanggang