NINNA.ID-Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menyebutkan pada Februari 2025, nilai ekspor Indonesia mencapai US$21,98 miliar, mengalami kenaikan sebesar 2,58 persen dibandingkan Januari 2025. Jika dibandingkan dengan Februari 2024, nilai ekspor meningkat 14,05 persen.
Ekspor Indonesia
- Ekspor Nonmigas: Mencapai US$20,84 miliar, naik 2,29 persen dari bulan sebelumnya dan 15,40 persen dibanding Februari 2024.
- Komoditas dengan Peningkatan Tertinggi: Lemak dan minyak nabati/hewan naik 37,04 persen.
- Komoditas yang Mengalami Penurunan: Nikel dan produk turun 26,18 persen.
- Negara Tujuan Utama:
- Tiongkok: US$4,29 miliar
- Amerika Serikat: US$2,35 miliar
- India: US$1,65 miliar
- Provinsi Asal Barang Terbesar:
- Jawa Barat: US$6,23 miliar (14,34%)
- Jawa Timur: US$4,07 miliar (9,37%)
- Kepulauan Riau: US$3,85 miliar (8,87%)
Impor Indonesia
- Total Impor: US$18,86 miliar, naik 5,18 persen dibanding Januari 2025 dan naik 2,30 persen dibanding Februari 2024.
- Impor Nonmigas: US$15,99 miliar, meningkat 3,52 persen dibanding Januari 2025.
- Golongan Barang Impor yang Meningkat:
- Logam mulia dan perhiasan: 110,26 persen.
- Kendaraan dan bagiannya: 20,27 persen.
- Negara Pemasok Terbesar:
- Tiongkok: US$6,05 miliar (37,81%)
- Jepang: US$1,26 miliar (7,86%)
- Thailand: US$0,87 miliar (5,45%)

Neraca Perdagangan
Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar US$3,12 miliar. Surplus ini didorong oleh sektor nonmigas yang mencatat keuntungan US$4,84 miliar, sementara sektor migas mengalami defisit US$1,72 miliar.
Secara keseluruhan, kinerja perdagangan Indonesia pada Februari 2025 menunjukkan tren positif dengan kenaikan ekspor dan impor.
Peningkatan ekspor nonmigas serta kenaikan impor bahan baku menjadi indikator pertumbuhan ekonomi yang sehat. Namun, defisit di sektor migas tetap menjadi tantangan yang perlu diatasi ke depannya.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga