Medan, NINNA.ID– Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara melaporkan bahwa ekspor daerah ini mengalami kenaikan sebesar 3,24 persen pada Desember 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.
Nilai ekspor melalui pelabuhan muat Sumatera Utara mencapai US$988,90 juta, naik dari US$957,86 juta pada November 2024.
Secara tahunan, ekspor Sumatera Utara meningkat 28,52 persen dibandingkan Desember 2023. Komoditas yang mencatat lonjakan terbesar adalah ampas/sisa industri makanan, yang naik 208,63 persen atau setara dengan US$42,54 juta.

Selain itu, ekspor berbagai produk kimia juga mengalami kenaikan 15,20 persen atau sebesar US$19,86 juta.
Namun, beberapa komoditas utama justru mengalami penurunan. Ekspor lemak & minyak hewan/nabati turun 8,83 persen atau US$32,44 juta, sementara ekspor sabun dan preparat pembersih turun 19,18 persen atau US$9,33 juta.
Amerika Serikat Jadi Tujuan Ekspor Terbesar
Berdasarkan negara tujuan, Amerika Serikat menjadi pasar utama ekspor Sumatera Utara pada Desember 2024 dengan nilai US$148,01 juta. Posisi berikutnya ditempati oleh Tiongkok (US$139,19 juta) dan India (US$54,67 juta).
Ekspor ke kawasan Asia di luar ASEAN masih mendominasi dengan nilai US$345,87 juta atau 34,97 persen dari total ekspor.
Impor Sumatera Utara Naik 27,64 Persen
Sementara itu, nilai impor Sumatera Utara pada Desember 2024 mengalami lonjakan 27,64 persen, mencapai US$557,63 juta dibandingkan November 2024 yang hanya US$436,89 juta.
Kenaikan impor ini didorong oleh peningkatan signifikan pada barang modal yang naik 54,87 persen, barang konsumsi yang meningkat 31,83 persen, serta bahan baku penolong yang naik 24,50 persen.
Komoditas impor dengan peningkatan tertinggi adalah bahan bakar mineral, yang naik 35,99 persen atau sebesar US$23,92 juta. Sebaliknya, bahan kimia organik mengalami penurunan impor sebesar US$674 ribu.
Dari sisi negara asal impor, Tiongkok menjadi pemasok terbesar dengan nilai US$175,86 juta atau 31,54 persen dari total impor Sumatera Utara. Disusul Malaysia dengan US$91,36 juta (16,38 persen) dan Singapura sebesar US$41,42 juta (7,50 persen).
Neraca Perdagangan Masih Surplus
Meskipun impor meningkat, Sumatera Utara masih mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$431,28 juta pada Desember 2024. Namun, angka ini turun 17,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat surplus US$520,97 juta.
Dibandingkan Desember 2023, surplus perdagangan Sumatera Utara mengalami peningkatan 57,80 persen, naik dari US$273,31 juta pada tahun lalu.
Dengan tren positif ini, sektor perdagangan luar negeri Sumatera Utara menunjukkan pertumbuhan yang kuat meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi global.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga