Ekonomi Sumut Tumbuh Konsisten, Konsumsi dan Investasi Jadi Motor Utama

Medan, NINNA.ID– Ekonomi Provinsi Sumatera Utara mencatat pertumbuhan yang solid selama lima tahun terakhir. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010 (ADHK) meningkat dari Rp533,75 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp632,53 triliun pada 2024, mencerminkan pertumbuhan riil sekitar 3,6% per tahun​.

Konsumsi rumah tangga menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Sumut dengan kontribusi lebih dari 50% terhadap PDRB ADHB setiap tahunnya.

Pada 2024, konsumsi rumah tangga mencapai Rp317,89 triliun (ADHK), tumbuh 5,43% dibanding tahun sebelumnya. Rata-rata konsumsi per kapita mencapai Rp20,39 juta per tahun, naik dari Rp18,12 juta pada 2020​.

Investasi yang tercermin dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga menunjukkan tren positif. Total PMTB ADHK tumbuh dari Rp161,33 triliun pada 2020 menjadi Rp190,05 triliun pada 2024.

Laju pertumbuhan PMTB meningkat dari kontraksi -1,17% pada 2020 menjadi pertumbuhan 4,95% pada 2024​.

PMTB didominasi oleh sektor bangunan dengan kontribusi 82,23% pada tahun 2024, atau senilai Rp270,24 triliun secara nominal (ADHB).

Peningkatan ini mencerminkan geliat pembangunan infrastruktur dan properti di Sumut​.

Dari sisi perdagangan luar negeri, nilai ekspor mengalami pertumbuhan dari Rp195,68 triliun (ADHK) pada 2020 menjadi Rp276,53 triliun pada 2024.

BERSPONSOR
TERKAIT  Lapor SPT Tahunan Trending di Google, Yuk Kita Lebih Pahami dari Artikel ini
Cadangan Devisa Indonesia
ilustrasi gambar: istimewa

Proporsi ekspor terhadap PDRB naik dari 33,12% (2020) menjadi 39,26% (2024) meskipun sempat terkoreksi pada 2023. Ekspor Sumut masih didominasi barang, yaitu sekitar 97% dari total ekspor​.

Namun, nilai impor juga meningkat dari Rp141,71 triliun (ADHK) pada 2020 menjadi Rp205,54 triliun pada 2024.

Proporsi impor terhadap PDRB berada pada kisaran 26,7% di tahun 2024, dengan barang menyumbang 91,81% dari total impor​.

Pengeluaran konsumsi akhir pemerintah (PK-P) menunjukkan peningkatan moderat secara riil, dari Rp34,35 triliun pada 2020 menjadi Rp37,15 triliun pada 2024.

- Advertisement -

Namun, kontribusinya terhadap PDRB menurun dari 6,87% menjadi 5,65% selama periode tersebut​.

Kepala BPS Sumut menyatakan, “Konsistensi pertumbuhan konsumsi dan investasi menjadi penopang utama pemulihan ekonomi pascapandemi. Tantangannya ke depan adalah memastikan pertumbuhan ini inklusif dan berkelanjutan.”

Dengan struktur pengeluaran yang kuat dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, Sumatera Utara menunjukkan ketahanan ekonomi yang baik dan membuka peluang besar bagi pengembangan investasi serta penguatan daya beli masyarakat.

Penulis/Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU